Update 23/8/2011: KEBAKARAN KILANG MINYAK DAN KERUSUHAN: Pulau Tiaka,Kec. Mamosalato, Kab. Morowali, Sulawesi Tengah
    IND | ENG

Update 23/8/2011: KEBAKARAN KILANG MINYAK DAN KERUSUHAN: Pulau Tiaka,Kec. Mamosalato, Kab. Morowali, Sulawesi Tengah

By : Taufik Hazan Asari 23 Agustus 2011 News Categori : Uncategorized

Bencana : Update: Kebakaran & Kerusuhan : pengeboran minyak milik konsorsium (Joint Operating Body-JOB) PT Pertamina dan PT.Medco E&P Tomori
Tanggal : Peristiwa Sejak Minggu: 21/8/2011 punacaknya Senin 22/8/2011
Posisi : Kab. Morowali: -2.265838,121.7688135
Wilayah : Pulau Tiaka, Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah
Korban : 2 Korban Meninggal : 1.Yurifin alias Ateng/meninggal, 22 Agustus 2011 Di TKP (Semester tiga Universitas Negeri Gorontalo),Alamat Gorontalo: 2.Marten,30 tahun/, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Luwuk, Banggai, Selasa,23 Agustus 2011, Pkl. 06.00 WITA, ,Alamat: Desa Kolo Bawah, Kec.Morowali). 6 Orang masih dirawat: Halik, Alwi, Fahruddin, Taslim, Jeni, dan Andre Sonden “Semua korban mengalami luka tembak, seperti di lengan dan kaki.
Pengungsi : Evakuasi: Kurang Lebih 60 Orang Karyawan JOB Pertamina-Medco E&P Tomori.
Kerusakan : Belum Ada Data Pasti Total Kerusakan ( Massa membakar perkantoran dan kilang minyak di Tiaka)
Kebutuhan : Belum diketahui
Penanganan : Penanganan : Kepolisian Setempat: Tersangka Kerusuhan Tiaka 23 Orang, (4 di antaranya mengalami luka tembak,dirawat di RSU Bhayangkara, Palu). Penangkapan dilakukan karena tindakannya yang makar dan melawan hukum dengan melakukan perusakan dan penyanderaan terhadap sejumlah karyawan JOB Pertamina di wilayah tersebut. Tersangkanya dibawa ke Mapolda Sulteng untuk kepentingan penyidikan. #Catatan: Senin sore, 22 Agustus 2011, ratusan warga melakukan unjuk rasa di lapangan minyak Pulau Tiaka. Mereka menuntut perusahaan merealiasasi program pemberdayaan masyarakat. Lapangan minyak yang dikelola bersama Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi sejak 2005 itu belum merealisasi dana pemberdayaan masyarakat.Warga menjadi anarkistis karena tidak berhasil menemui pimpinan perusahaan. Mereka merusak fasilitas pengeboran minyak, termasuk lokasi yang mengandung bahan kimia berbahaya. Mereka juga menyandera dua karyawan Medco. Warga bahkan membakar anjungan minyak.
Akses Komunikasi : Tidak Ada Data
Kontak Penting : Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Dewa Parsana, Kasat Reskrim Polres Morowali AKP Yusri Hasan,
Sumber : Berbagai Media
Kode Bencana : BXII/XVII.22811

© Airputih.or.id. All rights reserved.