Tujuh Menit, 71 Rumah Rusak
    IND | ENG

Tujuh Menit, 71 Rumah Rusak

By : Hana 01 Desember 2007 News Categori : Berita

Sabtu, 01 Desember 2007 06:49:31 Puting Beliung Terjang 5 Desa di Pamekasan Tujuh Menit, 71 Rumah Rusak Kategori: Angin / Badai (12 kali dibaca) - Di Bangkalan Sapu 5 Desa PAMEKASAN-Angin puting kembali mengamuk. Angin kencang ini menerjang lima desa di Kecamatan Pegantenan, Pamekasan. Sehari sebelumnya, puting beliung menerjang dua desa di Kecamatan Galis, Bangkalan. Hebusan angin kencang yang disertai hujan menerjang sedikitnya lima desa di Kecamatan Pegantenan, kemarin, pukul 13.24. Hanya 7 menit angin mengamuk, mengakibatkan 71 rumah rusak. Rumah warga yang rusak, rinciannya 46 rumah di Desa Ambender, 7 rumah di Desa Bulangan Timur, 6 rumah di Desa Bulangan Barat, dan 12 rumah di Desa Tebul Timur. Tidak semuanya rusak berat, sebagian rumah masih bisa dihuni pemiliknya pasca puting beliung. Kejadian kali ini mirip dengan puting beliung pertengahan November lalu. Saat itu angin puyuh ini melanda sebagian Kecamatan Pegantenan. Sedikitnya lima desa juga menjadi sasaran puting beliung yang merusak 99 rumah. Berdasarkan pantauan koran ini di lokasi kemarin pukul 14.30, beberapa rumah warga rata dengan tanah. Kebanyakan berada di Desa Ambender, tepatnya di Dusun Deleman. Di sana, sedikitnya tujuh rumah warga rusak parah. Penyangga rumah ambruk, sebagian atap lenyap, gentingnya bertebaran di areal pertanian warga. Salah satu rumah yang rusak parah milik Misgati, 65. Rumah janda tanpa anak yang terbuat dari gedek (anyaman bambu) bolong di beberapa tempat. Dapurnya yang berdiri di depan rumah ambruk. "Ini musibah saya. Padahal, saya sudah tidak punya apa-apa. Mungkin ini sudah takdir," katanya memelas. Misgati menceritakan, saat kejadian dirinya sedang berada di dalam dapur untuk masak. "Tiba-tiba saja angin bertiup kencang diikuti suara gemuruh. Lalu, dapur saya seakan mau terbang sampai akhirnya ambruk," ungkapnya. Kondisi yang sama terlihat di rumah Surati, 56, tetangga Misgati. Rumah yang baru dibangun tahun lalu itu, dinding rumahnya bolong. Hampir separuh dari dinding bagian kiri (posisi rumah menghadap ke selatan) hancur dan kayu-kayu penyangganya bertebaran. Genting rumahnya juga banyak bolong. Menurut keterangan Rahman, 27, warga Dusun Deleman, Desa Ambender, puting beliung terjadi persis pukul 13.24. Saat itu warga banyak berada di rumah sepulang dari ladang. "Mulanya hanya ada hujan rintik. Lalu diikuti angin kencang," tuturnya. Dari pengamatan Rahman, angin kencang berembus dari arah atas. "Biasanya, angin bergerak dari utara atau dari selatan. Kalau yang ini kelihatannya dari atas. Ini juga dibenarkan oleh warga di desa tetangga yang melihat ada kepulan angin dari atas langsung bergerak ke bawah," katanya. Terjangan puting beliung itu hanya berlangsung dalam hitungan menit. Rahman memperkirakan 7 menit. Untuk menghindari adanya korban jiwa, warga memilih berada di luar rumah saat kejadian. Hingga pukul 15.00, warga masih tampak sibuk membenahi rumahnya. Meski tidak ada korban jiwa, warga mengaku masih trauma. Karena itu, untuk sementara banyak yang memilih tidur di luar rumah. Camat Pegantenan Lukmanul Hakim bersama anggota Komisi D DPRD Pamekasan, Khairul Kalam dan Abdurrahman, bersama wartawan mengunjungi lokasi puting beliung di beberapa desa. Kepada warga, Lukmanul Hakim menyampaikan pesan dari Bupati Ach. Syafii agar bersabar menghadapi kejadian yang menimpa. "Secepatnya kami akan koordinasi dengan kepala desa masing-masing agar bisa segera mendata. Mudah-mudahan ada apresiasi dari Bapak Bupati," katanya kepada warga di Dusun Deleman, Desa Ambender. Diungkapkan, kejadian puting beliung yang melanda lima desa kemarin merupakan kali ketiga dalam beberapa waktu terakhir. Dari tiga kejadian, puting beliung kedua (pertengahan November) yang relatif banyak mengakibatkan kerusakan rumah warga. "Mudah-mudahan, sekarang ini kejadian yang terakhir. Sebab, warga kebanyakan masih trauma," harap Lukmanul Hakim.((zid))   Sumber: radar madura

© Airputih.or.id. All rights reserved.