Jakarta, 22 Januari 2013 AirPutih yang diwakili oleh Agus Triwanto dan Zulkifli mengikuti kegiatan sharing dan diskusi tentang "CrisisMapper" yang dilaksanakan oleh Wanadri di Club Executive Epicentrum Kuningan. Wanadri adalah sebuah organisasi tertua yang bergerak dalam kegiatan alam bebas. Organisasi ini didirikan pada tanggal 16 Mei 1964, dan merupakan perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung.

Banjir Jakarta yang terjadi sejak tanggal 17 Januari 2013, Wanadri juga terjun dengan menurunkan Tim Emergency Response. Beberapa kendala yang dihadapi oleh tim yaitu kurangnya data mengenai wilayah banjir termasuk map atau peta yang bisa dijadikan bahan untuk perencanaan pergerakan dalam membantu korban banjir, khususnya evakuasi. Adanya kendala yang dihadapi tersebut mereka evaluasi dan timbul pemikiran untuk mencari solusi dalam membantu pergerakan-pergerakan tim termasuk data dan pelaporan. Sehingga Wanadri mengundang AirPutih untuk berdiskusi mengenai pemanfaatan crisis mapper.

Dalam diskusi yang dihadiri oleh ketua Wanadri serta beberapa senior, AirPutih diminta membantu menjelaskan bagaimana menggunakan Ushahidi (Mediacenter), kelebihan dan hal-hal yang dianggap perlu untuk mereka ketahui. Diskusi awalnya yaitu bagaimana supaya Wanadri mempunyai kemampuan geospasial membuat peta bencana (mapping) , tetapi karena siaga banjir Jakarta masih terjadi dan tim Wanadri memerlukan pengetahuan tersebut maka AirPutih memperkenalkan untuk memnafaatkan Ushahidi.

Setelah AirPutih memperlihatkan mediacenter (http://mediacenter.or.id) dan menjelaskan cara kerja serta input Ushahidi, mereka mengajak untuk mengadakan simulasi sekaligus bagian dari kesiapsiagaan bencana banjir susulan Jakarta dengan memanfaatkan Ushahidi atau Mediacenter. Wanadri akan mengirim 2 atau 3 anggotanya untuk belajar menggunakan Ushahidi atau Mediacenter di AirPutih sementara Tim Emergency Response-nya bergerak di lapangan.