Saya Suka Wayang
    IND | ENG

Saya Suka Wayang

By : Taufik Hazan Asari 14 Mei 2009 News Categori : Berita

Selasa (12/5) adalah hari kedua pelatihan di Panti Tuna Netra Terpadu Aisyiyah. Dari sepuluh orang yang mengikuti pelatihan, ada banyak peserta yang potensial. Dari kelas A, ada Zainal, Aris, dan Dheni yang sudah hafal letak menu, mengetik 10 jari, sampai bereksplorasi sendiri. Contoh saja Dheni, Dheni merupakan alumni dari Panti Tuna Netra Terpadu Aisyiyah, ia mahir mengeksplorasi ubuntu dan orca. Ia bahkan sudah bisa men set preference di ORCA, ia sering bertanya masalah setting dan preferences ORCA, menu lain di ubuntu, yang bahkan tidak kami ajarkan di kelas. Ia sudah bisa  mengganti language person ke dalam Inggris, bisa men set kecepatan membaca ORCA, dan lainnya. Ia sangat senang bereksplorasi. Materi yang kami ajarkan sudah ia kuasai sebelumnya. Ada juga Aris, Aris adalah penderita low vision. Namun sisa penglihatannya sedikit sekali. Ia sudah mahir mengetik 10 jari. Menu sudah hafal. Bahkan Pak Muin dan Bu Wahyu kadang diajari oleh Aris. Ia paling suka mendengarkan musik audio book. Ketika teman-temannya masih belajar membuka, dan membaca ebook, ia sudah bisa mendengarkan aplikasi multimedia. Ada juga Zainal. Ia sama seperti Aris, penderita low vision. Hanya bisa melihat adanya cahaya. Ia menderita tuna netra karena dahulu waktu SD, matanya cedera terkena bola. Sebelumnya kelas 2 SD ia dapat melihat dengan sempurna. Zainal ini mahir bermain catur. Ia yang akan di kirim Panti Tuna Netra Aisyiyah untuk lomba porseni di bidang catur. Ia kadang dengan Aris saling berlomba, atau saling membuka dokumen yang sama. "Nal, kamu bukak yang mana?" tanya Aris. "Ini lho, di Buku Pelajaran, ada IPS, aku lagi baca itu." Kata Zainal. Aris dan Zainal sama sama menyukai audio book dan musik. Ada Nita, Nita adalah penderita buta total. Ia mulai terbiasa menggunakan Ubuntu dan ORCA. Untuk mengetik, ia sudah lancar mengetik 10 jari. Ia bahkan seringkali menulis puisi dan sajak. Ia memang pernah lomba di Jakarta untuk membuat Puisi, dan membaca puisi. Namun ia masih harus membiasakan diri untuk mengakses menu dan mencari lokasi ebook. Arina juga merupakan peserta dari kelompok A, dari semua peserta, Arina lah yang paling pendiam. Ia sangat sedikit sekali bertanya. Ia lebih suka bertanya kepada Rizky, memang kata Bu Wahyu ia adalah anak pemalu, mungkin sungkan jika bertanya kepada saya. Hanya sesekali saja ia bertanya. Arina suka menulis juga, ia paling suka menulis lirik-lirik lagu. Lagu Keris Patih, ST 12, sudah sering ia mengetik lirik-lirik lagu yang terkenal. Sesekali ia menulis cerita pendek atau artikel. Bu Susila yang sering membimbing Arin. Dari Kelompok B, ada beberapa yang potensial, yaitu Laila, dan Nasrul. Laila sudah hafal menu-menu aplikasi di Ubuntu. Sedangkan Nasrullah, sudah mahir semuanya. Mengetik, membaca. Bahkan, disaat teman-temannya masih belajar membaca ebook, ia sudah menulis menggunaka text editor. Ia mengambil Buku Braille Ayat-ayat Cinta, membaca dengan jarinya, lalu menulis di komputer dengan text editor. Ambhar adalah salah seorang peserta dari kelompok B, ia sudah duduk di kelas 3 SMP, sudah akhir dari perjalanannya di Panti Tuna Netra Aisyiyah. Karena ia berencana melanjutkan sekolah di Solo. (Di Aisyiyah, hanya SD, dan SMP, untuk SMA melanjutkan ke reguler di Aliyah lain yang dekat dengan panti). Yang sering mendampingi Ambar adalah Bu Hasnawaty. Bu Hasna bercerita pada saya. "Ini lho mas, Ambar senang sekali bisa menggunakan komputer untuk membaca seperti ini, dari dulu dia kepingin, cuma baru bisa kesampean sekarang". Saat saya mengobrol dengan Bu Hasna dan Ambar, ia pun mengutarakan kesedihannya. "Dia, SMA mau pindah ke Solo, jadi agak sedih, karena ia baru saja belajar, sudah mau pergi". Pelatihan ini bahkan membuat Ambar jadi bimbang, apakah akan tetap di Panti, atau pindah sekolah. Dari Kelas B, ada lagi Nanang, dialah yang paling antusias mengikuti pelatihan. Ia bisa melihat (low vision), namun penglihatanya tersisa sedikit sekali. Bahkan melihat warna putih saja, ia mengira itu kuning. Ia sangat antusias saat membaca ebook. "guenaaahh mas, sangat jelas", katanya sambil tersenyum bahagia. "kalo baca pake jaws, gak sejelas ini," dia masih seringkali bertanya nama aplikasi ini. "ORCA nang, bukan JAWS", kata saya sambil mengingatkan. Ya ia terbiasa menggunakan JAWS, jadi seringkali menyebut ORCA itu sebagai JAWS. Setiap sore saya pamit pulang sama dia, dia bilang, "Makasih ya Mas, besok latihan lagi", katanya sambil tersenyum. Nanang memang belumlah terlalu mahir mengetik 10 jari. Tombol yang dia hafal hanyalah tombol utama, seperti ctrl, shift, Esc, F1, Tab, dll. Ia sangat suka sekali membaca buku-buku kesenian, beberapa kali dia membaca buku kesenian pedalangan wayang. "Kamu suka wayang, nang?" kata saya. "Iya Mas, saya suka wayang kulit", kata dia. Yepi juga merupakan salah satu peserta dari kelompok B. Ia masih duduk di kelas 5 SD. Untuk mengajar Yepi, harus di butuhkan perhatian ekstra, karena ia seringkali lupa shortcut untuk mengakses menu, dan lokasi folder Ebook. Hobinya membaca buku pelajaran sains, seperti IPA, dan Matematika. Ia masih kurang lancar untuk membuka ebook, dan mengakses aplikasi lain. Dari laporan hari pertama, sebagian besar, peserta sudah hafal, dan mengetahui letak-letak menu, aplikasi yang harus mereka akses. Mereka juga sudah mengetahui apa yang harus di lakukan ketika ORCA mereka mati atau tidak terdengar. Kebanyakan dari mereka juga sudah hafal, dimana  letak-letak ebook yang ada berdasarkan kategorinya. (Digit, Rizqi)

© Airputih.or.id. All rights reserved.