Minggu, 26 November 2006 21:22:48 RUMAH TAHAN GEMPA Kategori: Gempabumi (147 kali dibaca) Rumah punya sejarah, rumah punya kenangan. dan rumah juga punya jasa. Salah satunya, menyelamatkan penghuninya dari gempa bumi. "Kula lair wonten mriki, mangka umur kula meh sangang puluh", kata Mbah Mangun Sumarto (86 tahun), warga RT 06, Gandikan, Kaligondang. Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. Dirinya juga menceritakan kakaknya yang pertama dilahirkan di dalam rumah warisan orang tuanya tersebut. Usia rumahnya diperkirakan sudah mencapai 100 tahun lebih. "Rumahnya kuno, pemiliknya juga sudah kuno", gurau Samijo (64 tahun), tetangga Mbah Mangun Sumarto. "Kabeh niku mboten wonten sing tahan gempa", tutur Samijo. Hanya saja rumah yang terbuat dari kayu lebih aman ketika terjadi gempa, karena penghuninya masih memiliki cukup waktu untuk menyelamatkan diri. "Kalaupun ada penghuni yang terjebak. menyelamatkannya juga lebih mudah, karena kayu kan ringan", jelasnya. "Mung dhoyong sisih kidul kuwi”, kata Mbah Mangun Sumarto sambil menunjukkan bagian cagak rumahnya yang miring. Rumah tersebut tidak berubah dari dulu hingga kini. Bahan baku yang digunakan juga masih asli ketika dibangun pertama kali. Paku yang digunakan untuk mengikat antar kayu masih menggunakan paku kayu, sunduk kili, Hanya kancingan kayu berbentuk bulat", kata Mbah Mangun. Rumah Jawa milik Mbah Mangun Sumarto in tidak hanya dikenang oleh kelima anaknya, tujuh belas cucu dan empat belas buyutnya, namun juga akan dikenang oleh masyarakat lingkungan sekitar dan masyarakat luas pemerhati rumah tradisional Jawa. Menurut pemiliknya, rumah yang usianya sudah lebih dari satu abad tersebut pernah digoyang gempa pada tahun 1942, dan terbukti masih sanggup mengatasi gempa pada 27 Mei silam, tanpa perlu ditulisi keterangan "RUMAH TAHAN GEMPA".(WD)   Sumber: Suara Korban Bencana