Ringkasan Berita Kondisi/Situasi di Aceh - Update 20 Januari 2005, 20.00 WIB
    IND | ENG

Ringkasan Berita Kondisi/Situasi di Aceh - Update 20 Januari 2005, 20.00 WIB

By : Hana 21 Januari 2005 News Categori : Berita

Jumat, 21 Januari 2005, 03:47 WIB -Berita Umum- Ringkasan Berita Kondisi/Situasi di Aceh - Update 20 Januari 2005, 20.00 WIB 20 JANUARI 2005, 20:00 1. Info Kebutuhan Mendesak Wabah malaria menyerang pengungsi di Desa Lancang Baru, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie. Pengungsi berjumlah 1,100 orang itu dilayani posko yang dikelola warga. Mereka membutuhkan sarana MCK, pakaian dalam perempuan (BH, celana dalam), susu bayi dan obat-obatan (malaria, demam). Dikabarkan STS akan mengirim 12 orang tim medis yang akan menetap selama 12 hari. Pengungsi di Desa Nusa, Kecamatan Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar, sampai hari ini berjumlah 11,000 orang. Pada umumnya menderita diare, ISPA, batuk dan luka-luka. Mereka kekurangan MCK, dan yang tersedia hanya mampu menampung 50-70 orang. Sedangkan warga setempat tak mengizinkan mereka menumpang MCKnya. Kini mereka membutuhkan pembuatan sarana MCK, obat-obatan (diare, ISPA, inflenza, batuk, obat luka, vitamin), perlengkapan perempuan (BH, celana dalam, kerudung, pakaian muslim, softex), penyediaan air bersih, perlengkapan tidur (tikar tebal, selimut, bantal), penyemprotan nyamuk dan vaksin kolera. Sekitar 80 mayat ditemukan di tempat ini hampir tiap hari. Sedangkan di sepanjang pantai Leupung Kecamatan Leupung yang penduduknya hanya tersisa 18 orang kini tecatat ada 2,400 orang pengungsi. Pengiriman bantuan harus melalui udara/laut, akibat jalur transportasi masih hancur. Pengungsi di Kelurahan Keude Aceh, Kota Lhoksumawe, sampai hari ini telah mencapai 16,715 orang dan kekurangan relawan yang melayaninya. Pengungsi membutuhkan bantuan sembako (beras, minyak goreng, laukpauk berprotein, gula), obat-obatan (diare, obat gatal, influenza, demam), tenda dan sarana MCK. Sedangkan pengungsi di desa Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, membutuhkan perlengkapan sekolah (seragam, alat tulis dan buku, sepatu), perlengkapan ibadah (sarung, mukena, sajadah) dan obat-obatan (demam, batuk, influenza, diare, ISPA). Pengungsi-pengungsi lain di Kota Lhoksumawe terdapat di Kecamatan Blang Mangat, yang tersebar di 6 desa dengan jumlah total 5,314 orang; dan di Kecamatan Muara Dua, yang tersebar di 6 titik pengungsi, di antaranya Panggoi, Blang Cut, Kandang, Meunasah Krueng, Cut Mamplam, Blang Crum. Sampai hari ini jumlah pengungsi di Desa Bayu, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun mencapai lebih dari 17,000 orang. Pada umumnya menderita diare, dan diketahui sarana MCK jauh dari cukup. Karena itu dibutuhkan bantuan pembuatan sarana MCK, obat-obatan (diare, influenza, ISPA, batuk), perlengkapan ibadah (sarung, mukena, sajadah), perlengkapan perempuan (kerudung, softex, pakaian dalam). Selain itu mereka berkeinginan dapat melakukan kegiatan produksi, dan mengharap pemulihan sawah/tanah mereka yang hancur, alat pertanian dan pelengkapan melaut (perahu, pancing, jala) Jumlah pengungsi yang dilayani Posko Camat di Desa Pante Gurah, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara sekitar 4.871 orang yang tersebar di 8 titik pengungsi, antara lain: di Kuala Dewa, Pante Gurah, Keude Mane, Cot Seurani, Meunasah Lhok, Meunasah Drang, Dakuta, Meunasah Baru. Mereka membutuhkan tambahan sarana MCK, sembako (beras, laukpauk berprotein, minyak goreng, gula), tenda, dan obat-obatan (influenza, ISPA, diare, demam, sakit kepala).. Pengungsi di Kecamatan Blangkejren, Kabupaten Gayo Lues, yang dikelola Posko PMI membutuhkan perlengkapan pendidikan (seragam sekolah (SMA, SMP dan SD, alat tulis dan buku, sepatu). Sampai hari ini jumlah pengungsi yang semula mencapai 500 orang, bertambah 25 orang dari Meulaboh. Runyamnya selama 2 hari ini tanah longsor menimpa desa Meloak I dan 2, desa Kungke, dan desa Marpunge, yang menghancurkan 19 rumah dan menghambat jalur transportasi pengiriman barang. . Kecamatan Tenom Kabupaten Aceh Jaya sangat sedikit tersentuh bantuan. Jalan darat amat sulit dan hanya laik dilalui sepeda motor. Untuk membantu wilayah ini perlu dipikirkan pengangkutan bantuan lewat udara atau laut. Pengungsi di Desa Kuala, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, selama ini menggunakan MCK milik sekolahan yang masih berfungsi. Mereka membutuhkan air bersih (sementara sumur bersih yang sedang dibuat belum berfungsi), pembuatan sarana MCK, perlengkapan masak (kompor, panci, ketel, alat penggorengan, minyak tanah), susu bayi, pompa air dan perlengkapan perempuan (softex, BH, celana dalam). Keadaan kecamatan ini 90% hancur, dan sekitar 14 desa rusak berat, karena itu akan dibuat posko di 4 titik, yakni Padang Rube, Padang Panjang, Cot Mee dan Balai Penelitian Pertanian. Terdapat banyak pengungsi yang terluka parah, patah tulang, di Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, dan sehari-harinya mengkonsumsi air berkarat besi. 3 titik pengungsi yang dikelola Posko Walhi berada di Perumnas Alur Penjaring, Desa Ujung Tanjung, dan Pesantren Darul Alami, jumlahnya sekitar 2,200 orang. Sedangkan JKLPK telah melayani kebutuhan medisnya. Di Kecamatan Leung Bata, Kota Banda Aceh terdapat sekitar 200 pengungsi yang dilayani Posko KPB dan dikelola oleh warga setempat. Kebanyakan pengungsi dalam keadaan terserang batuk, diare dan ISPA, tetapi pelayanan medis dari PMI tebatas pada pukul 09.00-17.00 WIB. Selain itu pengungsi yang tinggal di rumah-rumah warga tidak mendapat bantuan, padahal dalam 1 rumah dihuni sampai 50 orang. Mereka membutuhkan bantuan sembako (beras, laukpauk berprotein, gula, minyak goreng), uang tunai dan pelayanan kesehatan 24 jam. Sementara itu bantuan yang didrop oleh TNI hanya diterima oleh keluarga TNI saja. Pengungsi di Desa Geucu, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh, membutuhkan pembuatan sarana MCK, perlengkapan masak (kompor, alat penggorengan, panci, ketel), pakaian dalam perempuan (celana dalam dan BH), perlengkapan sholat (sarung, mukena, sajadah), obat-obatan (influenza, demam, batuk) 2. Info Umum Di Aceh Besar dan Banda Aceh, gempa terjadi setiap hari. Hujan yang terus menguyur kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar membuat pengungsi di sekitar Lhoknga dan Leupung kedinginan dan lingkungan menjadi becek. 98% rumah di dua lokasi tersebut hancur, masih banyak mayat yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan belum dievakuasi. Banyak truk logistik yang melewati jalur darat terhambat banjir di Palembang-Sumatera Selatan, seperti halnya truk logistik dari Jaringan Relawan Kemanusiaan. Jalan Medan – Banda Aceh pun tergenang banjir, mengakibatkan lamanya perjalanan ke Banda Aceh. Mengharap bantuan kepada pihak yang memiliki akses pengangkutan udara gratis untuk membantu pengiriman logistik agar kiriman cepat sampai ke pengungsi. Bekerja sama dengan UGM, Dompet Dhuafa berencana membangun rumah, yang disebut “Rumah Tangga Spontan (RTS)”, akan dimulai hari Senin 24/01 mendatang, dengan tahap awal 100 rumah di kawasan stadion Long Raya, Harapan Jaya, Banda Aceh. Tim pendidikan PKPU Aceh bersama IHH dan Islamic Welfare Inggris sedang survey lokasi untuk pembangunan rumah yatim piatu. Targetnya panti yatim piatu ini akan dibangun di tiap kabupaten NAD. Sekretariat Koalisi akan memberangkatkan 1 dokter dan 9 perawat (paramedis) ke Meulaboh pada tanggal 22 Januari 2005. Masih mencari dokter anak, dokter kulit, THT, internist, ahli dan 3 dokter umum Bantuan ke Meulaboh berupa: beras, roti, obat-obatan, minyak sayur, minyak tanah, solar, bensin, pakaian dalam, pakaian anak-anak dan dewasa, sajadah dan kain sarung dikirim Walhi Medan untuk didistribusikan di Jl. Nasional Gg. Kwini, Meulaboh. Besok rencananya juga akan dikirimkan bantuan dengan muatan dan tujuan yang sama.Relawan mereka berjumlah 272, tersebar di daerah Banda Aceh, Meulaboh/Aceh Barat, Calang dan Tenom/Aceh Jaya, Takengon/Aceh Tengah, dan Singkil. JRK Medan sudah mendirikan pos bantuan kemanusiaan di Calang dan Tenom Posko-posko yang memperingati Idhul Adha, adalah Posko PKPU Aceh yang akan memotong 250 ekor sapi besok (21/1/05). Selain itu Posko Baitulmaal Muamalat bersama Metro TV hari ini mengadakan ma’meugeung dengan memotong 150 ekor sapi yang dibagikan ke 200 titik pengungsi di 9 kabupaten di Aceh. Sedangkan Posko Simpul Aceh melakukan pembersihan mesjid agar dapat digunakan sholat Id. Tetapi Posko PCC memperingati hari raya tersebut dengan kegiatan rutin pendistribusian sembako ke Darusaalam dan Lammahot. “Tak ada perayaan, karena kami masih berduka”, prinsip mereka. PCC Banda Aceh ini sangat membutuhkan pasokan beras. Rekomendasi/Action Alert 1. Kebutuhan Pengungsi/survivor Bencana · Penting diperhatikan kebutuhan logistik pengungsi yang tinggal di rumah warga di Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh · Mendesak untuk dilakukan penanganan wabah malaria di Desa Lancang Baru, di Desa Lancang Baru Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie. · Penting diperhatikan keinginan pengungsi di Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun, untuk melakukan kegiatan produksinya kembali, baik dalam pengolahan sawah maupun melaut · Penting diperhatikan akibat longsor di Kecamatan Balangkejren, Kabupaten Gayo Lues · Perlu diperhatikan di Desa Nusa, Kecamatan Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar, tiap hari ditemukan sekitar 80 mayat yang belum dievakuasi sampai saat ini. 2. Relawan · Dibutuhkan tambahan relawan untuk melayani 16,715 orang pengungsi di Kelurahan Keude Aceh, di Lhokseumawe. 3. Kebutuhan Koordinasi Kerja Emergency-Relief · Kepada pihak yang memiliki akses angkutan udara gratis agar membantu pengiriman logistik yang tertunda oleh banjir di beberapa wilayah jalur darat Palembang – Medan – Banda Aceh Dikelola Oleh [assembled by]: YAPPIKA – Aliansi Masyarakat Sipil untuk Demokrasi JL. PEDATI RAYA No. 20, RT 007/009, JAKARTA TIMUR 13350, Tel: (021) 8191623 – hunting; Fax: (021) 850 0670 / 8590 5262 Email: [email protected] or [email protected]

© Airputih.or.id. All rights reserved.