Report Tim Airputih: Kondisi di Calang
    IND | ENG

Report Tim Airputih: Kondisi di Calang

By : Taufik Hazan Asari 31 Januari 2005 News Categori : Berita

Team air putih berhasil mendarat di calang sekitar pukul 3 sore hari terdiri dari 3 orang yaitu Ajie, Peggy (relawan dari IT USA), dan Andi Firdaus, membawa perlengkapan vsat dan beberapa peralatan wireless untuk hotspot. Kondisi yang terlihat pertama kali di calang sangat "mengagumkan", di sana sini terlihat bantuan logistik yang entah dari mana saja menumpuk bergunung2 di pinggir pantai, dan terlihat banyak sekali tenda2 yang berdiri tanpa terlihat satupun bangunan yang tampak sejauh mata memandang. Setelah berkoordinasi dengan teman-teman di PMI akhirnya kita sepakat mendirikan vsat di posko mereka karena memang salah satu tujuan awal kita membawa vsat ini adalah untuk membantu komunikasi relawan PMI di calang dengan Posko pusat di banda aceh. Sekitar satu jam setelah mempersiapkan perangkat2 yang dibutuhkan team airputih akhirnya berhasil mensetup vsat untuk koneksi ke internet, itupun setelah dua kali berpindah tempat karena dengan perlengkapan yang seadanya kita sempat kesulitan untuk menentukan ara yang tepat untuk satelitnya. Beberapa kendala yang di hadapi disini adalah power untuk listrik yang tersedia di calang hanya dioperasikan di malam hari, dan dengan adanya jam malam (pukul 7 malam) aktif koneksi internet bisa dioperasikan hanya di pagi sampe sore hari itupun dengan jen set yang kita bawa sendiri dari banda aceh, bahan bakar di calang sangatlah susah untuk di peroleh karena untuk mendapatkan bahan bakar disini kita harus melalui birokrasi yang lumyan rumit juga, untungnya kita membawa bahan bakar sendiri dari banda aceh yang mungkin masih bisa untuk operasi sekitar 4 hari. Di calang kita juga akhirnya berjumpa dengan alfian (salah satu dari anggota team air putih yang berangkat pertama kali ke aceh) dari dia kita banyak menerima informasi yang menarik di seputaran calang ini. Beberapa diantaranya adalah, di calang ini ada beberapa sekolah yang sudah berdiri (dengan tenda tentu saja) dimana salah satunya di bangun di dekat pangkalan heli, sangat tidak masuk akal memang kalau dilihat dari bagaimana mungkin proses belajar bisa berjalan dengan lancar dengan heli yang hampir tiap jamnya mendarat membawa bantuan logistik, dan lagi karena terbatasnya guru yang ada (dari informasi terakhir guru di calang hanya tersisa 10 orang) beberapa pengajar di gantikan oleh pihak militer dimana mereka mengajar sambil membawa senjata m16 di bahunya. Reportase: Andi Firdaus (anggota tim airputih)

© Airputih.or.id. All rights reserved.