PERINGATAN DINI: 22/9/2011: WASPADA; G. Lewotobi Laki-laki, Kec.Wulanggitang, Kab. Flores Timur, Prov. Nusa Tenggara Timur
    IND | ENG

PERINGATAN DINI: 22/9/2011: WASPADA; G. Lewotobi Laki-laki, Kec.Wulanggitang, Kab. Flores Timur, Prov. Nusa Tenggara Timur

By : Taufik Hazan Asari 22 September 2011 News Categori : Uncategorized

Bencana : Peringatan Dini: WASPADA: G. Lewotobi Laki-laki
Tanggal : 22 September 2011 pukul 03.00 WITA
Posisi : Lewotobi Laki-Laki: -8.5333333, 122.7666667
Wilayah : Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Korban : Tidak Ada
Pengungsi : Tidak Ada
Kerusakan : Tidak Ada
Kebutuhan : Sosialisasi
Penanganan : PVMBG: I. PENDAHULUAN: Gunungapi Lewotobi merupakan salah satu gunungapi strato bertipe andesitik yang terletak di bagian timur Pulau Flores. Gunungapi Lewotobi mempunyai dua puncak, yaitu G. Lewotobi Laki-laki dengan ketinggian 1584 m diatas permukaan laut (mdpl) dan G. Lewotobi Perempuan dengan ketinggian 1703 mdpl di bagian selatan. Secara administratif G. Lewotobi Laki-laki terletak di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis puncak pada 8°32,0’ Lintang Selatan dan 122°46,3’ Bujur Timur. Gunungapi Lewotobi Laki-laki pernah meletus sebanyak 21 kali sejak tahun 1650 sampai dengan 2003 (Kemmerling, 1929; Stehn, 1940; Neumann van Padang, 1951; dan Estu Kriswati, 2006). Interval terpendek antar letusannya adalah 1 tahun dan terlama 29 tahun. Karakter letusan G. Lewotobi Laki-laki bersifat eksplosif dan magmatis. II. VISUAL: Pemantauan secara visual dilakukan dari Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi di Desa Nawakote Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. Setiap hari teramati hembusan asap kawah berwarna putih tipis dengan tekanan lemah setinggi 15 meter di atas puncak. Secara visual belum terlihat perubahan aktivitas G. Lewotobi Laki-laki yang signifikan. III. KEGEMPAAN: Aktivitas kegempaan G. Lewotobi Laki-laki dipantau dengan menggunakan seismograf VR-60 yang dioperasikan secara sistem radio telemetri (RTS) dan seismometer satu komponen vertikal jenis L4-C. Lokasi seismometer berada pada koordinat 8°32'36.7" LS dan 122°46'25.3" BT pada ketinggian 1235 mdpl. Pada status Normal, jumlah gempa Vulkanik Dangkal (VB) berkisar antara 1-5 gempa/hari dan gempa Vulkanik Dalam (VA) sebanyak 1 gempa/hari. Sejak tanggal 17 September 2011 terjadi peningkatan gempa Vulkanik Dalam dan gempa Vulkanik Dangkal disertai dengan gempa Tremor. Rincian peningkatan gempa G. Lewotobi Laki-laki adalah sebagai berikut: A. 17 September 2011: terekam 9 kali gempa Tektonik Jauh (TJ), 2 kali gempa Tektonik Lokal (TL), 2 kali gempa Vulkanik Dalam (VA), 48 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB), 5 kali gempa Hembusan, dan 1 kali gempa Tremor dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 140 detik. B. 18 September 2011: terekam 3 kali gempa Tektonik Jauh (TJ), 9 kali gempa Vulkanik Dalam (VA), 113 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB), 3 kali gempa Hembusan, dan getaran Tremor menerus dengan amplitudo 0,5-3 mm dari pukul 06.34-17.45 WITA. C. 19 September 2011: terekam 5 kali gempa Tektonik Jauh (TJ), 2 kali gempa Tektonik Lokal (TL), 6 kali gempa Vulkanik Dalam (VA), 37 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB), 1 kali gempa Hembusan, dan getaran Tremor menerus dengan amplitudo 0,5-17 mm dari pukul 05.55-16.00 WITA. D. 20 September 2011: terekam 3 kali gempa Tektonik Jauh (TJ), 14 kali gempa Vulkanik Dalam (VA), 44 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB), 6 kali gempa Hembusan, dan getaran Tremor menerus dengan amplitudo 0,5-8 mm dari pukul 09.45-15.08 WITA. E. 21 September 2011: terekam 2 kali gempa Tektonik Jauh (TJ), 1 kali gempa Tektonik Lokal (TL), 14 kali gempa Vulkanik Dalam (VA), 55 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB), 3 kali gempa Hembusan, dan getaran Tremor menerus dengan amplitudo 1-6 mm dari pukul 07.25-24.00 WITA. IV. ANCAMAN BAHAYA: Berdasarkan karakter letusannya maka ancaman bahaya letusan G. Lewotobi Laki-laki adalah berupa lontaran batu pijar, jatuhan hujan abu dan lahar, aliran dan guguran lava, awan panas, dan gas beracun. Kawasan Rawan Bencana G. Lewotobi Laki-laki terdiri dari tiga kawasan, yaitu: 1. Kawasan Rawan Bencana III (KRB III) adalah kawasan yang sangat berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, guguran lava, dan gas beracun, serta kawasan yang sangat berpotensi tertimpa lontaran batu (pijar) dan hujan abu lebat dalam radius 2 km dari pusat erupsi. 2. Kawasan Rawan Bencana II (KRB II) adalah kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, dan guguran lava, serta kawasan yang berpotensi tertimpa lontaran batu (pijar) dan hujan abu lebat dalam radius 5 km dari pusat erupsi. 3. Kawasan Rawan Bencana I (KRB I) adalah kawasan yang berpotensi terlanda lahar hujan, serta kawasan yang berpotensi tertimpa hujan abu dan kemungkinan dapat tertimpa lontaran batu (pijar) dalam radius 7 km dari pusat erupsi. V. A. KESIMPULAN: Berdasarkan hasil pengamatan visual dan kegempaan maka status kegiatan vulkanik G. Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari NORMAL (LEVEL I) menjadi WASPADA (LEVEL II) terhitung sejak tanggal 22 September 2011 pukul 03.00 WITA. Jika terjadi perubahan penurunan/peningkatan aktivitas vulkanik G. Lewotobi secara signifikan, maka tingkat kegiatannya dapat diturunkan/dinaikkan sesuai dengan tingkat kegiatan dan ancamannya. Pemantauan secara intensif terus dilakukan guna mengevaluasi kegiatan G. Lewotobi Laki-laki, serta pemahaman terhadap aktivitas G. Lewotobi Laki-laki harus tetap dilakukan secara intensif melalui kegiatan sosialisasi tentang ancaman bahaya letusan G. Lewotobi Laki-laki. VI. REKOMENDASI: Masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati dan melakukan aktivitas pada radius 1 km dari kawah Lewotobi Laki-laki. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isyu-isyu yang tidak jelas sumbernya. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Nawakote Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. Untuk informasi lebih jelas dapat menghubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki dan Perempuan di Desa Nawakote Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur atau menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606.
Akses Komunikasi : Tidak Ada Data
Kontak Penting : PVMBG, Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Nawakote Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral: Telp: 022-7272606
Sumber : ICTD-AP, PVMBG
Kode Bencana : AV.22911

© Airputih.or.id. All rights reserved.