MENOREH: Gempa dan Air Kita
    IND | ENG

MENOREH: Gempa dan Air Kita

By : Hana 22 November 2006 News Categori : Uncategorized

Rabu, 22 November 2006 15:59:02 MENOREH Gempa dan Air Kita Kategori: Gempabumi (23 kali dibaca) GEMPA berkekuatan 5,9 skala Richter yang mengguncang Yogyakarta, Klaten, dan sebagian wilayah Kedu tidak hanya mengakibatkan kerusakan rumah dan infrastruktur, tetapi juga memengaruhi keadaan air, baik secara kualitas maupun kuantitas. Secara umum gempa akan mengakibatkan sesar (pergeseran blok batuan) dan kekar (keretakan blok batuan). Akibat bergeser dan keretakan blok batuan di dalam tanah tersebut, bila blok menjadi lantai bagi mata air tanah, kondisi aquifer akan berubah. Aquifer adalah lapisan di bawah tanah yang tembus air berupa pasir, kerikil, atau batuan berongga yang dapat mengandung, menyimpan, atau meneruskan air. Aquifer akan berubah naik atau turun. Bagi sumur, perubahan aquifer dapat mengakibatkan kekeringan karena aquifer turun, muka air sumur naik, muncul sumur artetis (ada yang menyebut sebagai sumur muncerat), sumur menjadi berubah kualitas airnya bahkan mengeluarkan tanah/lumpur. Mata Air Perubahan aquifer bagi mata air adalah (1) hilangnya mata air, (2) bertambahnya debit mata air, (3) berkurangnya debit mata air, dan (4) munculnya mata air baru. Terkait dengan perubahan mata air dan sumur, penulis mengamatinya di beberapa desa di Kecamatan Patuk Gunungkidul. Di eks Karesidenan Kedu, penulis baru mengamati di mata air Simbarjoyo dan Kalinongko, Kabupaten Purworejo, yang mengalami kenaikan debit air. Air dari kedua mata air tersebut keruh pada hari pertama gempa tanggal 27 Mei 2006. Sumur bor Banyuurip juga mengalami kenaikan debit, namun untuk sumur bor di Kantor PDAM Kabupaten Purworejo debitnya tetap. Perubahan debit tersebut belum tentu bersifat permanen, karena tanah/batuan bumi masih berproses mencari posisi untuk keseimbangan baru. Pengamatan pada mata air dan base flownya secara berkesinambungan sangat diperlukan untuk menjamin kualitas, kuantitas, dan kontinuitasnya. Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang akan melakukan penelitian lebih detail di Purworejo, dan dilanjutkan dengan PDAM Kabupaten Magelang (saat ini dalam tahap koordinasi). Jamban/WC Akibat gempa pada WC, secara visual dapat dilihat, yaitu rusaknya bangunan di atas tanah. Namun sebenarnya ada yang lebih penting, yaitu apakah septiktank kita retak/pecah? Apabila itu terjadi, maka akan terjadi infiltrasi air limbah tinja yang mengandung bakteri coli ke dalam tanah, dan kemungkinan meresap ke sumur kita dan akan memengaruhi kualitas air. Pengamatan pada under-structure kaitannya dengan infiltrasi coli ke dalam sumur perlu dilakukan. Pipa Air Minum Ketika blok batuan yang satu menekan blok batuan yang lain, lalu timbul tegangan dan ketika kelenturan/elastisitas batuan terlampaui, maka akan menimbulkan patahan batuan yang akan terasa sampai di permukaan bumi dan menimbulkan getaran. Getaran ini akan memengaruhi keadaan pipa PDAM. Dampaknya bermacam-macam, tergantung pada kekuatan gempa dan kondisi tanah serta kondisi dan jenis pipa. Beberapa pipa di PDAM Yogyakarta dan Bantul retak atau pecah, sehingga pengaliran ke wilayah distribusi tertentu menjadi terganggu. Di PDAM Kabupaten Magelang dan PDAM Kabupaten Purworejo, tidak sampai terjadi pipa pecah. Namun justru terjadi pembersihan pipa (network cleaning). Karena ketika pipa digetarkan oleh gempa, sebagian kerak/kotoran yang terakumulasi di pipa akan retak/terangkat. Apabila kotoran tidak dapat digelontor oleh aliran air rutin, PDAM dapat melakukan penggelontoran (flushing) dengan penutupan valve tertentu dan mengatur arah aliran, sehingga menjadi lebih besar atau dengan menambahkan debit air dari tangki, dan kotoran dibuang ke penguras (wash-out). Proses akan lebih sempurna lagi bila ditambah dengan spons pembersih. Ini kesempatan bagi PDAM untuk melakukan network cleaning and flushing, sebagai upaya untuk menjaga kualitas air dan menambah diameter pipa yang mengecil akibat kerak/kotoran. --Penulis adalah dosen, Ketua P3M AKATIRTA Magelang dan PHE/Engineer Air Minum dan Sanitasi Oxfam GB Inggris untuk Yogyakarta Earthquake Response.(-)   Sumber: Suara Merdeka

© Airputih.or.id. All rights reserved.