Laporan Aktivitas Bengkulu dan Kepulauan Mentawai
    IND | ENG

Laporan Aktivitas Bengkulu dan Kepulauan Mentawai

By : Taufik Hazan Asari 23 Oktober 2007 News Categori : Berita

12 September 2007, pukul 18.10 WIB, di tengah laut 159 km sebelah barat daya dari Kota Bengkulu terjadi gempa besar. 7 menit kemudian di Jakarta, kami tengah diskusi membahas program dikejutkan oleh suara sirine peringatan dini yang keluar dari komputer. Setelah membaca informasi dari aplikasi Peringatan Dini Tsunami, baru kami sadar, bahwa suara sirine tersebut sebagai tanda telah terjadi gempa. “Info Gempa Mag:7.9 SR, 12-Sep-07 18:10:23 WIB,Lok:4.67 LS-101.13 BT (159 km BaratDaya Bengkulu-Bengkulu),Kedlmn:10 Km.Potensi TSUNAMI utk dtrskn pd msyrkt::BMG”. Dalam waktu yang tidak jauh beda, di telivisi skala nasional juga menayangkan informasi yang sama. Dengan sukarela mereka menghentikan sesaat siaran komersialnya untuk menampilkan Peringatan Dini Tsunami. Dengan demikian peringatan dini tsunami bisa tersampaikan kepada masyarakat secara luas. Berturut-turut gempa sering terjadi di patahan Sumatera bagian barat. “Info Gempa Mag:7.7 SR, 13-Sep-07 06:49:04 WIB,Lok:2.88 LS-100.43 BT (140 km BaratDaya Sungaipenuh-Jambi),Kedlmn:24 Km.Potensi TSUNAMI utk dtrskn pd msyrkt::BMG”. Gempa-gempa kerap terjadi di pesisir barat Sumatera daerah Kelauan Mentawai. Dampak kerusakan dan kerugian meteraial yang ditimbulkan cukup besar. Data dari SATKORLAK PB Sumbar 10 meninggal dunia, 30 ribu rumah dan bangunan rusak. Ribua jiwa menjadi pengungsi. Sementara di Propinsi Bengkulu tercatat 20 ribu unit bangunan mengalami kerusakan akibat gempa-gempa yang terjadi. Kawasan yang paling parah di Propini Sumatera Barat adalah di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Padang. Sementara di Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten MukoMuko. Khususnya di Kabupaten Kepulauan Mentawai akses transportasi hanya bisa dilalui lewat laut dan udara, wilayah ini terisolir sehingga pertolongan dan bantuan tidak dapat masuk. Kapal laut masih belum berani melintasi laut menuju kepulauan mentawai. Sementara bandar udara minangkabau di Padang sempat dilaporkan terjadi kerusakan. Begitu juga bandar udara di tuo pejat. Melihat dampak bencana dengan areal yang sangat luas dibutuhkan Teknologi komunikasi dan informasi sebagai alat bantu berperan penting dan efektif dalam memberikan informasi dari lapangan yang sulit dijangkau oleh kendaraan. Yayasan AirPutih bersama operator telekomunikasi berpartisipasi untuk menggelar infrastruktur ICT secara darurat. Download Laporan Aktivitas Bengkulu dan Kepulauan Mentawai [dm]3[/dm]

© Airputih.or.id. All rights reserved.