Korban Seharusnya Tidak Terlantar
    IND | ENG

Korban Seharusnya Tidak Terlantar

By : Hana 15 September 2007 News Categori : Uncategorized

Sabtu, 15 September 2007 22:54:58 TAJUK RENCANA I Korban Seharusnya Tidak Telantar Kategori: Gempabumi (175 kali dibaca) Bencana datang lagi. Serangkaian gempa besar baru saja menghantam Bengkulu dan Sumatera Barat (Sumbar). Gempa ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa besar, namun bangunan rumah dan fasilitas umum banyak yang ambruk. Bahkan infrastuktur seperti jalan raya meng-alami rusak berat sehingga tidak bisa dilalui. Padahal jalan sangat penting untuk mendistribusikan bantuan kepada korban. Akibat terbatasnya prasarana dan sarana, bantuan tidak bisa cepat sampai kepada korban. Seperti diberitakan harian ini, belasan ribu warga di Sumbar terisolasi. Penyaluran bantuan ke Bengkulu juga belum bisa merata. Ribuan korban gempa di wilayah Kabupaten Mukomuko dan Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, belum mendapatkan bantuan makan dan tenda. Padahal makanan dan tenda sangat mereka butuhkan. Rumah mereka praktis tidak bisa ditempati lagi karena sudah rusak berat. Belum lagi ancaman gempa susulan. Saat ini banyak korban berada dalam kondisi traumatis. Begitu ada guncangan sedikit, mereka akan langsung mencari tempat aman, yakni di luar rumah. Karena itu, mereka sangat membutuhkan tenda. Malah korban gempa di Kepulauan Mentawai, Sumbar, belum tersentuh bantuan sama sekali. Saat ini sebagian besar penduduk Bengkulu dan Sumbar yang tinggal di pantai mengungsi ke tempat yang lebih tinggi yang dinilai aman dari sapuan tsunami. Tentu saja mereka ini butuh bantuan makanan dan tenda. Dampak gempa kali ini mengenaskan. Bagaimana tidak, tahun 2000 Bengkulu telah dihentak gempa sehingga banyak rumah runtuh. Sekarang, gerakan gempanya lebih mengayun. Banyak rumah rusak parah sehingga tak aman untuk ditempati. Penduduk di sana sudah susah-susah membangun ru- mah yang diporakporandakan gempa pada tahun 2000, kini dalam beberapa detik saja rumah tersebut kembali rusak. Keadaan makin tak menguntungkan, beberapa kepala daerah di dua provinsi itu tidak ada di tempat waktu gempa terjadi. Para korban gempa itu kini bagai anak ayam kehilangan induk. Para kepala daerah itu berada di luar daerahnya karena sedang bertugas. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menerima laporan ada beberapa kepala daerah tidak berada di tempat ketika gempa terjadi karena sedang melaksanakan tugas ke luar daerah atau luar negeri, meminta mereka segera kembali guna memimpin langsung tanggap darurat, rekonstruksi dan rehabilitasi. Dalam rapat terbatas di Istana Negara, Presiden juga meminta para kepala daerah di wilayah Sumatera dan wilayah lain seperti Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua untuk mewaspadai gempa susulan dan rangkaian gempa. Para ahli gempa kita memprediksi sejumlah daerah seperti pantai selatan Sumatera, palung Sunda, dan daerah-daerah lain yang berada di jalur lingkaran gunung api (ring of fire) akan terancam gempa besar. Sayangnya, gempa bumi tidak pernah memberikan

© Airputih.or.id. All rights reserved.