Rabu, 30 April 2008 20:57:41 Jatah Nasi Bungkus Terancam Dihentikan Malam Ini Pengungsi Tegang Kategori: Sidoarjo (16 kali dibaca) suarasurabaya.net| Warga pengungsi lumpur Lapindo di Pasar Baru Porong, Rabu (30/04) malam ini, terlihat tegang dan gelisah. Pasalnya, sejak pukul 15.00 WIB, petugas dapur umum yang ada di Pasar Baru Porong sudah mengambil kompor-kompor dan peralatan masak yang biasanya digunakan untuk memasak makananan jatah bagi pengungsi. SYAFRUDDIN NGULMA SIMEULEU Anggota Komnas HAM Komisi Sub Mediasi pada suarasurabaya.net, mengatakan, ketegangan warga ini bakal akan memuncak jika Kamis (01/05) besok, mereka benar-benar tidak lagi menerima jatah nasi bungkus. Kalau ini terjadi, kata SYAFRUDDIN, kondisinya akan buruk dan terjadi pelanggaran HAM. PT Minarak Lapindo Jaya kalau menghentikan jatah nasi bungkus, tukas SYAFRUDDIN, berarti telah melecehkan perintah Gubernur Jawa Timur dan melakukan pelanggaran HAM. "Senin kemarin, kita bertemu Gubernur, PT Minarak dan Bupati Sidoarjo. Dalam pertemuan itu secara tegas, Gubernur sudah memerintahkan Minarak dan Bupati Sidoarjo tidak menghentikan jatah makan pengungsi lumpur Lapindo,"paparnya. Yang membuat aneh Komnas HAM, kata SYAFRUDDIN, Bupati Sidoarjo sampai malam ini tidak terlihat di lokasi Pasar Baru Porong. Seharusnya Bupati datang ke lokasi dan melihat sendiri apa yang terjadi pada warga pengungsi. SYAFRUDDIN mengimbau Pemkab Sidoarjo juga tegas terhadap persoalan pengungsi Pasar Baru Porong dan mengikuti perintah Gubernur Jawa Timur. "Sebenarnya warga pengungsi mau pindah asal seluruh haknya dipenuhi Minarak Lapindo. Tapi pembangkangan akan terjadi kalau hak mereka tidak dipenuhi,"tukasnya. SYAFRUDDIN menambahkan 3 anggota Komnas HAM bersama 9 tim investigasi dimana 3 diantaranya adalah komisioner saat ini sudah berada di Pasar Baru Porong. Ini untuk memantau situasi dan membantu pengungsi menyikapi kondisi yang dihadapi Kamis (01/05) besok.((tin))   Sumber: ssnet