Di RS Malahayati Medan, Obat Gratis, Kamar Bayar
    IND | ENG

Di RS Malahayati Medan, Obat Gratis, Kamar Bayar

By : Hana 14 Januari 2005 News Categori : Berita

Jumat, 14 Januari 2005, 19:32 WIB -Berita Umum- Di RS Malahayati Medan, Obat Gratis, Kamar Bayar Reporter: AK28 - Medan, 2005-01-14 15:51:53 Rumah Sakit Umum Islam Malahayati, Jalan Pangeran Diponegoro 2-4 Medan. Hingga Kamis (13/1) tercatat sudah 410 orang pasien korban bencana asal Aceh yang datang berobat (rawat inap dan rawat jalan). Rumah Sakit yang bertetangga dengan kantor Kejaksanaan Tinggi Sumatera Utara ini menerima pasien pertamanya, sehari setelah bencana, atau Senin (27/12) pukul 14.30 WIB. “Dua orang suami istri dan seorang gadis remaja. Malah satu di antaranya langsung opname dan operasi,” kata dr Akinori, dokter jaga di unit gawat darurat rumah sakit itu. Si pasien, Rusman, 60 tahun, penduduk Jalan Muhammad Jam, Banda Aceh mengalami patah tulang dan istrinya, Sumarni, 55 tahun, menderita luka-luka kecil tapi menjadi serius karena terinfeksi. Sedangkan si gadis remaja, Kamila, 13 tahun, mengalami luka-luka di sekujur tubuh dan wajahnya. Umumnya pasien yang datang berobat merasakan sakit di bagian dada (paru-paru) mereka. Selain itu menderita luka-luka yang sudah terinfeksi berat, patah tulang, dan lainnya. Malah, ada seorang pasien laki-laki remaja yang terpaksa diamputasi kaki kirinya karena lukanya sudah terinfeksi berat. “Kebanyakan memang mengeluhkan paru-paru mereka sakit. Mungkin karena kebanyakan menelan air laut bercampur lumpur,” kara dr Akinori lagi. Malahayati juga menerima banyak pasokan obat-obatan dari beberapa instansi seperti Aceh Sepakat, Media Group, Dinas Kesehatan, dan lain-lain. Sehingga pasien dibebaskan dari kewajiban membayar alias gratis. Hal ini diamini pasien yang sedang dirawat di sana. “Kami memang tidak perlu membayar dokter dan obat-obatannya. Tapi kamar  belum tahu,” kata Nurhanifah, 42 tahun, penduduk Meuraxa. Hal ini dibenarkan perawat dan dokter yang ditemui acehkita. Sebagian kamar memang gratis karena mendapat subsidi dari pihak Aceh Sepakat yang membuka posko di sana. Tetapi, ada juga kamar yang diinapi pengungsi yang berobat yang tetap mesti dibayar. Persoalannya, apakah si pasien masih sanggup untuk membayar di saat seperti ini? Mungkin hal ini bisa mengetuk hati para dermawan dan penyumbang domestik dan internasional. Hingga Kamis, tercatat sebanyak 28 orang pasien yang masih menjalani rawat inap. Sore itu Malahayati masih menerima kedatangan dua pasien baru. Teknisnya, pasien langsung di data dan mendapat perawatan di unit gawat darurat. Dan kalau ternyata membutuhkan perawatan lebih intensif dokter UGD akan merujuknya ke dokter ahli. Untuk informasi lebih lengkap silahkan menghubungi telepon (061) 4518766 [dan] sumber : acehkita.com  

© Airputih.or.id. All rights reserved.