Besok, 130 Sekolah Mulai Aktif
    IND | ENG

Besok, 130 Sekolah Mulai Aktif

By : Hana 26 Januari 2005 News Categori : Berita

Rabu, 26 Januari 2005, 05:22 WIB -Berita Umum- Besok, 130 Sekolah Mulai Aktif Reporter: AK-19 - Banda Aceh, 2005-01-25 14:14:07 Banda Aceh, Acehkita. Seiring dengan akan dimulainya aktifitas belajar mengajar secara serentak di sejumlah sekolah di kawasan yang dilanda tsunami, Rabu (26/1), Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam memperkirakan hanya 130 sekolah yang bisa melaksanakan aktifitas pendidikan. Hal ini disebabkan 765 hingga 1.100 unit sekolah rusak di 13 kabupaten/kota. Pemerintah merencakan akan mengaktifkan pendidikan secara serentak di daerah yang dilanda tsunami pada Rabu (26/1).Kita memperkirakan siswa yang akan hadir sekitar 75 persen. Karena sebagian dari mereka ada di rumah-rumah keluarganya dan ada juga yang keluar Aceh,” kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Anas M Adam kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa (25/1). Anas memperkirakan, sekitar 177.000 anak siswa yang kehilangan tempat belajar. Sementara anak-anak yang tinggal di pengungsian, sebut Anas, juga tetap bersekolah di tenda-tenda darurat dan sekolah-sekolah terdekat. Namun, bagi akan-anak yang sekolahnya terendam lumpur, dapat kembali ke sekolah setelah dibersihkan. Anas optimis, pemulihan dan pembangunan sarana pendidikan yang hancur, bisa teratasi dalam tiga bulan ke depan.Untuk sekolah yang masih bisa dipakai itu juga akan kita tempatkan bagi anak-anak yang sekolahnya telah hancur dengan pembagian jam belajar pagi dan sore,” katanya sambil menambahkan, ada 140 tenda yang akan difungsikan sekolah daurat. Penambahan guru Pemda NAD akan meminta pemerintah Pusat untuk menambah guru sebanyak 3.000 orang, untuk memenuhi kebutuhan guru di Aceh pasca-tsunami. Selain itu, Pemda juga akan merekrut guru-guru pengganti yang dilatih dengan dukungan UNICEF, Save the Children dan LSM-LSM yang jumlahnya mencapai 2.500 orang.Saat ini kita mengalami kekosongan guru mencapai 2.000 orang. Tapi nanti untuk ke depan setelah kondisi normal, kita akan meminta jatah guru dari Pusat, sekitar 3.000 orang,” kata Anas. Sementara itu, sebanyak 1.747 guru dinyatakan hilang atau meninggal. Sementara 500 lainnya hingga sekarang masih menderita sakit. Kendati demikian, “Tidak ada rekrutmen secara khusus. Kita hanya menggunakan guru bantu yang nantinya diharapkan akan diangkat menjadi PNS,” tambah Anas. Untuk melihat perkembangan kegiatan belajar di Aceh, Dinas Pendidikan dan Kanwil Departemen Agama NAD bekerjasama dengan UNICEF akan melakukan penilaian cepat dengan melibatkan 20 sampai 30 mahasiswa dari perguruan tinggi lokal. [dzie] sumber : Pena Indonesia

© Airputih.or.id. All rights reserved.