Belasan KK Kehilangan Rumah
    IND | ENG

Belasan KK Kehilangan Rumah

By : Hana 16 Februari 2008 News Categori : Berita

Sabtu, 16 Pebruari 2008 06:29:28 Ombak Sapu Giri Emas Belasan KK Kehilangan Rumah Kategori: Angin / Badai (71 kali dibaca) SINGARAJA - Ketakutan warga atas cuaca buruk di Bali semakin menjadi-jadi. Buktinya, ombak di perairan utara Pulau Bali kian galak saja. Memasuki hari ke-8 cuaca buruk di Bali, ombak di Buleleng terus menelan korban. Setelah siang harinya menerjang kampung nelayan di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kamis (14/2) sore harinya berpindah ke wilayah timur. Desa Giri Emas di Kecamatan Sawan dan Desa Bukti di Kecamatan Kubutambahan mendapat giliran amukan ombak ganas tersebut. Tragisnya, amukan ombak di kedua kedua desa itu cukup lama. Mulai pukul 16.00 Wita hingga pukul 20.00 Wita. Tinggi ombak mencapai empat meter sehingga banyak rumah penduduk terendam hingga hanyut terbawa arus ombak. Saksi mata menggambarkan kejadian itu seperti raksasa yang sedang murka. Akibatnya, sedikitnya 15 rumah nelayan di pesisir Desa Giri Emas hancur total. Bahkan seekor babi milik warga setempat hilang diterjang ombak dan tidak ditemukan hingga kemarin petang. Para korban ombak ganas di Desa Giri Emas antara lain Ketut Sada, Nyoman Mandiarta, Ketut Kariada, Wayan Muderana, Mangku Pantas, Kade Widiada, Kancil, Ketut Darna, Nengah Subandi, Kadek Loli, Nyoman Greh, Made Sariana, Nengah Widiarka, Cening Arta, dan Gede Gas. Rumah para korban ini sudah rata dengan pasir. "Ini pertama kali pak, ombak besar seperti ini. Dulu-dulu tidak pernah seperti ini. Ombaknya tinggi sekali sekitar empat meter sehingga menerjang rumah kami langsung ambruk. Air laut pun sampai ke sawah sana," cerita Ketut Sada dianggukkan Nyoman Mandiarta. Cerita dia lagi, malam harinya ombak makin besar. Warga panik dan sebagian berebut dengan ombak membuat tanggul darurat. Pasir dimasukkan ke dalam kantong beras untuk sekadar menahan laju ombak terhadap sisa-sisa bangunan mereka. Ketua BPD Desa Giri Emas Wayan Saputra dan pentolan LSM JARI Bali Wayan Purnamek mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengungsi dulu ke rumah keluarga yang jauh dari pantai. "Kami akan koordinasi dengan bapak perbekel untuk segera buat pendataan korban dan dilaporkan ke Dinas Kesejahteraan Sosial," papar Ketua BPD Wayan Saputra. Pantai di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan lebih parah lagi. Sebuah kamar mandi milik warga yang dua sebelumnya jauh dari amukan ombak, kemarin malam hancur total. Padahal kamar mandi itu baru selesai dibangun awal pekan lalu. "Pantai di Desa Bukti ini sudah sangat parah. Bayangkan saja, tadi malam saja sudah dua meter lebih daratan dikeruk ombak. Baik senderan yang dibuat pemerintah maupun dari swadaya masyarakat, tadi malam disapu bersih sama ombak," papar Perbekel Bukti Gede Wardana yang mendampingi Kasdim Buleleng Mayor TNI Wahyu M.yang kemarin langsung meninjau lokasi bencana terparah di Bali itu. Kasdim yang didampingi Danramil 1609-02 Kubutambahan Kapten TNI Gede Bawa, Babinsa Bukti Kopka Markus Lunggumanu, meninjau satu per satu titik rawan di sepanjang pantai di Desa Bukti.((frs))   Sumber: radar bali

© Airputih.or.id. All rights reserved.