Al-Azhar Peduli: Laporan Perjalanan Response Kekeringan NTT
    IND | ENG

Al-Azhar Peduli: Laporan Perjalanan Response Kekeringan NTT

By : Taufik Hazan Asari 05 Oktober 2011 News Categori : Uncategorized

AL-AZHAR PEDULI MENEMBUS GURUN CADAS TIMOR ( SOMALIA KECIL DISUDUT INDONESIA) Tepat pukul 13.45 Wita kami tiba di bandara frans seda , maumere, NTT dengan pesawat Batavia Air dari Jakarta, setelah sebelumnya sempat transit di bandara el tari kupang. Di Bandara kami dijemput oleh pak berani, sesuai dengan namanya,ustad yang mempunyai semangat luar biasa diusianya yang sudah tua, semangat yang menular kepada kami . Dari bandara kami menelusuri perjalanan panjang selama 3 jam yang berliku dikelilingi gunung dan lautan. Karena memang sudah lapar,kami sempat makan di warung padang. Kami berdua dari Jakarta ditemani pak berani berangkat menelusuri NTT, menuju tujuan lokasi pertama kami Adonara jalan berbukit, semakin lama semakin mobil menanjak dan berliku, nyaris hanya mobil kami yang lewat.kami sampai disisi pelabuhan yang lalu mnyebrang dengan perahu tingting selama 15 menit. Perjalanan dilanjutkan dengan mengendarai ojek selama 1 jam dan berlanjut dengan truk besar, yang merupakan sarana angkutan disana. Kami tiba di base camp jam 11 malam setelah berangkat dari Jakarta jam 5 subuh. Malam ini kami menginap di pondok pesantren ikhwanul mu’minin yang telah berdiri sejak 1991, pondok yang mengajarkan pendidikan formal dan agama untuk para dhuafa’ ini beroperasi hanya dengan sokongan dana dari para pengajarnya yang tetap ikhlas walau dengan bayaran seadanya.pondok dengan dedikasi pengajar yang luar biasa. Santri menginap di local yang sangat minim fasilitas, yang pria tidur dengan beralaskan tikar diatas tanah yang belum diplester sedang ruang wanita di sekat-sekat, dengan ruang model panggung dan berlantai tanah. Kami sempat menyaksikan saat santriwati memasak tiwul/gaplek untuk makan sehari-hari, hingga terenyuh hati ini. Tepat pukul 07.00 Wita setelah sempat menginap semalam di pondok pesantren ikhwanul mu’minin, kami melanjutkan perjalanan ke lokasi kekeringan di daerah ile ape, NTT dengan mengendarai motor selama tiga jam tetapi tidak ada tanda tanda akan berhenti, kerena motor selalu ngebut hingga sampai pelabuhan larantuka. selanjutnya kami menyeberang dengan kapal feri selama 1.5 jam ke pelabuhan wawerang. Untuk sampai ke lokasi distribusi kami harus mengendarai motor lagi selama 4 jam, Untunglah ojegnya hebat-hebat, motor tidak pernah jatuh. karena tidak ada transportasi lain yang dapat menembus medan rusak dan berdebu, sebuah perjalanan yang merupakan awal tantangan perjalanan kami. Sampai dilokasi jam 8 malam, kami langsung menyusuri kampung dengan penerangan seadanya.karena tidak ada listrik. Listrik hanya menggunakan mesin diesel yang beroperasi sejak jam 6 sore sampai jam 10 malam. didaerah yang berada persis di antara hutan dan laut, cuacanya cukup panas mennyengat, karena selain udaranya yang panas khas Timor, terik dan berdebu. Di lokasi Kami mendistribusikan beras dan droping air bersih untuk kebutuhan warga di 4 desa yaitu:tagawiti, palilolon (wakatehak),dulitukan dan kolipadan, selama 1 bulan.Kami sempat merasakan bagaimana warga kesulitan air bersih, hingga akhirnya mereka mencari air di “sumur Lubang kepiting”, dari lubang kepiting yang berdiameter sebesar lubang gelas, lalu diperbesar warga untuk mengambil air payau sebagai kebutuhan sehari-hari, hal yang luar biasa, mengingat kamipun sempat tidak mandi selama tiga hari didaerah tersebut. Alhamdulillah setelah tiga hari,akhirnya kami sempat mandi dengan air yang sudah kami droping, Perwakilan warga yang bersilaturrahim dengan tim al-azhar peduli sempat terharu, karena kami yang dari luar pulau dan berbeda suku dengan mereka masih memperhatikan dan peduli kepada nasib mereka.Mereka berdo’a semoga makin banyak lembaga yang peduli kepada nasib mereka, sebuah daerah yang kami sebut “ Somalia Kecil”. Selain di daerah ile ape, Al-azhar peduli mendistribusikan pula pangan di dusun kotakaya, dusun lianglolon,dan dusun hongirebon, adonara, flores timor, NTT.sebuah perkampungan nelayan dengan pemandangan indah tapi berpenduduk miskin. Memang tidak banyak yang dapat kami sampaikan, tapi semoga bantuan yang diamanahkan melalui al-Azhar peduli ummat dapat menjadi jembatan silaturrahim bagi saudara-saudara kita di pulau timor.Amin..( Nurli )

© Airputih.or.id. All rights reserved.