32.400 Kilometer Pantai Terancam Abrasi Parah
    IND | ENG

32.400 Kilometer Pantai Terancam Abrasi Parah

By : Hana 14 Juni 2007 News Categori : Berita

Kamis, 14 Juni 2007 09:15:52 32.400 Kilometer Pantai Terancam Abrasi Parah Kategori: Umum (57 kali dibaca) Bengkulu, Kompas - Sedikitnya 32.400 kilometer kawasan pesisir atau pantai di Indonesia terancam abrasi yang sangat parah sepanjang tahun. Jika kondisi ini tidak diantisipasi, laju abrasi pantai yang sangat tinggi tersebut sudah pasti mengancam berbagai infrastruktur, kawasan permukiman, sarana dan prasarana publik, bahkan yang paling serius adalah tenggelamnya sejumlah pulau. Kenyataan memprihatinkan ini diungkapkan oleh Direktur Pantai dan Rawa Departemen Pekerjaan Umum Ramli Johan ketika ditemui Kompas saat meninjau kawasan pantai yang hancur diterjang gelombang pasang di Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Selasa dan Rabu (13/6). Diungkapkan, total panjang pantai di Indonesia dewasa ini sekitar 81.000 kilometer, tersebar di pulau-pulau besar dan kecil, termasuk pantai di pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan perairan negara lain. Dari pantai sepanjang itu, sekitar 40 persen atau 32.400 km kini dalam kondisi kritis karena terancam abrasi sepanjang tahun. Menurut Ramli Johan, laju abrasi yang menghantam kawasan pantai Indonesia ini harus diantisipasi dengan langkah terpadu dan terkoordinasi oleh semua pihak. Caranya, penanganan pantai secara serius dengan program konservasi dan pelestarian kawasan hutan alam di sepanjang pantai. Di samping itu, eksploitasi kawasan perairan sekitar pantai harus segera dihentikan, misalnya penambangan pasir dan batu pantai. "Tenggelamnya Pulau Nipah di Kepulauan Riau harus menjadi pelajaran berharga. Sebab, eksploitasi alam yang tak terkendali berupa penambangan pasir berdampak serius terhadap keberadaan pulau yang berbatasan langsung dengan perairan internasional tersebut," ujar Ramli. Rp 6 miliar Di antara ribuan kilometer pantai di Indonesia yang terus terancam abrasi, kata Ramli, kawasan pesisir barat Provinsi Bengkulu termasuk yang mengalami laju abrasi tinggi. Kenyataan ini sulit dihindari karena pantai barat Bengkulu berhadapan langsung dengan Samudra Hindia yang ombaknya besar. "Hancurnya separuh badan jalan nasional lintas barat Sumatera di wilayah Mukomuko, Bengkulu, karena diterjang gelombang pasang bulan lalu, merupakan salah satu bukti tingginya abrasi. Ancaman ini akan berlangsung terus karena jarak badan jalan dengan pantai saat ini hanya sekitar dua meter," katanya. Ia menyebutkan, untuk mengamankan keberadaan jalan nasional ini, Departemen PU tahun ini mengucurkan dana sekitar Rp 6 miliar untuk membangun dam pemecah gelombang.(zul)   Sumber: Kompas

© Airputih.or.id. All rights reserved.