Satu Kecamatan di Aceh Timur Terisolasi
    IND | ENG

Satu Kecamatan di Aceh Timur Terisolasi

By : Hana 24 Desember 2006 News Categori : Berita

Minggu, 24 Desember 2006, 15:56 WIB -Berita Umum- Satu Kecamatan di Aceh Timur Terisolasi Sumber : acehkita.com (AK News) BANJIR ACEH Satu Kecamatan di Aceh Timur Terisolasi Reporter : Imran MA & Ivo Lestari

Aceh Timur, acehkita.com. Banjir bandang menyebabkan tiga desa di Kecamatan Simpang Jernih, kecamatan pedalaman di Aceh Timur, terkurung total. Sebanyak 50 unit rumah hancur digulung banjir bandang, dan menyebabkan ratusan jiwa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Simpang Jernih merupakan kecamatan yang berjarak sekitar 150 kilometer dari jalan negara Banda Aceh-Medan. Penjabat Bupati Aceh Timur, Azwar AB, mengatakan, kecamatan itu hingga kini masih terisolasi. Sebanyak 50 unit rumah yang dibawa arus deras, berada di pinggiran sungai Tamiang. Sejumlah warga jugahanyut saat sedang menggunakan aktivitas dengan menggunakan sampai di sungai tersebut.

Bantuan belum bisa kita kirim ke sana. Rencana kemarin sore, tapi pilot helikopter tidak berani terbang karena cuaca buruk,” kata Azwar AB kepada acehkita.com, Ahad pagi.

Menurutnya, tidak ada sarana transportasi yang bisa digunakan untuk penyaluran bantuan ke kecamatan tersebut. Transportasi sungai yang dulu sering dipakai, juga tidak memungkinkan. Pasalnya, di sungaiTamiang/Kuala Simpang, selain airnya deras juga banyak bergelimpangan kayu log yang dihanyutkan air. Kayu log itu diduga hasil penebangan liar di pegunungan Aceh Tamiang.

Hanya helikopter pilihannya, ketimbang memakai boat, nanti bisa menimbulkan korban jiwa lagi,” ujarnya, sembari menambahkan, helikopter akan segera suplai bantuan jika cuaca memungkinkan.

Selain itu, Azwar juga menambahkan, ada lima kecamatan yang harus terus dipantau perkembangannya, yaituSimpang Jernih (meliputi tiga desa), Pante Bidari (8 desa), Simpang Ulim (7 desa), Serba Jadi (6 desa).Sementara Kecamatan Birem Bayeun dan Rantau Selamat, kondisinya sudah mulai normal. Warga yang sempat mengungsi, sudah kembali ke desa masing-masing menyusul surutnya air bandang.

Hingga berita ini diturunkan, jumlah pengungsi di Aceh Timur mencapai 15.845 jiwa.

Informasi mengenai korban jiwa masih simpang siur. Kantor Berita The Associated Press melaporkan, banjir Sumatera telah menyebabkan 13 warga di Aceh dan Langkat (Sumatera Utara) meninggal dunia, 14 masih hilang. Sementara Posko Partai Keadilan Sejahtera menyebutkan, 11 warga Tamiang meninggal dunia dalam musibah tersebut. Jika data yang dilansir Posko akurat, jumlah korban jiwa di Aceh mencapai 20 orang.

Banjir bukan hanya melanda Aceh dan Langkat. Sejumlah daerah di Malaysia, seperti Kota Tinggi dan Johor, juga dilanda banjir. Sedikitnya 74.000 warga telah dievakuasi ke fasilitas-fasilitas umum di selatan negara bagian Johor, 12.650 warga negara bagian Malaka dan 5.100 warga di timur negara bagian Pahang juga telah dievakuasi.

Tujuh warga Malaysia meninggal dalam musibah itu. Banjir di Johor disebabkan hujan yang terus mengguyurkota itu selama lima hari berturut-turut. Ini merupakan banjir terburuk dalam 100 tahun terakhir. [dzie/ap]

© Airputih.or.id. All rights reserved.