Potensi Aceh Bangkit Sendiri Sangat Besar
    IND | ENG

Potensi Aceh Bangkit Sendiri Sangat Besar

By : Hana 01 Februari 2006 News Categori : Berita

Rabu, 1 Februari 2006, 02:26 WIB -Berita Umum- Potensi Aceh Bangkit Sendiri Sangat Besar Sumber : Kompas Banda Aceh, Kompas - Masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam tidak seharusnya pesimistis membangun daerahnya yang hancur pascatsunami. Ini mengingat bahwa Aceh memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa bangkit sendiri dari kehancuran.Aceh merupakan daerah dengan sumber daya alam yang subur dan berada di posisi geografis strategis dalam konteks negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan,” ungkap Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie pada kuliah umum di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Senin (30/1) lalu. Ia menambahkan, kesepakatan di kalangan ulama, tokoh masyarakat, dan cendekiawan Aceh pada awal tahun 2005 yang menekankan bahwa pembangunan kembali Aceh pascabencana harus berlandaskan atas dasar keacehan, keindonesiaan, keislaman, dan keuniversalan, dinilai merupakan kekuatan masyarakat Aceh sendiri. Potensi lainnya berada pada Unsyiah yang mendidik 2.500 mahasiswa setiap tahun akademik. Menurut Menko Kesra, mahasiswa harus mampu berperan sebagai motor pembangkit semangat para korban untuk bangkit kembali dari keterpurukan. Mahasiswa harus bisa menjadi jembatan bagi masyarakat dunia yang ingin membantu rakyat Aceh yang terkena dampak gempa dan tsunami. Mereka juga dituntut inovatif dan kreatif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga para korban tidak pasif menunggu bantuan donor. Aburizal, yang didampingi Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Rektor Unsyiah Abdi Abdul Wahab, dan Rektor Unsyiah Darni Daud, memaparkan, untuk menuju Aceh yang lebih baik, upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di bawah koordinasi Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Nias dinilai amat strategis. Setelah tahapan itu, daerah ini memiliki landasan kuat membangun Aceh ke tahap selanjutnya. Berdasarkan laporan BRR NAD-Nias, selama 2005 sudah terbangun 16.200 rumah dan 20.000 lainnya dibangun oleh lembaga swadaya masyarakat asing. Tahun ini, BRR menargetkan pembangunan 78.000 rumah, di samping perbaikan 235 kilometer jalan dan 35 jembatan. Sekitar 120.000 korban tsunami masih berada di tenda-tenda di berbagai lokasi pengungsian. Menteri Sosial mengungkapkan, pemerintah mendesak BRR untuk mempercepat relokasi pengungsi tenda ke hunian yang lebih layak. Pemerintah tahun ini juga akan menuntaskan pembayaran jatah hidup pengungsi yang masih terhambat. (ham)

© Airputih.or.id. All rights reserved.