PMI Dirikan 200 Tenda Keluarga untuk Korban Gempa & Tsunami Pangandaran
    IND | ENG

PMI Dirikan 200 Tenda Keluarga untuk Korban Gempa & Tsunami Pangandaran

By : Hana 31 Juli 2006 News Categori : Berita

Senin, 31 Juli 2006 04:10:31 PMI Dirikan 200 Tenda Keluarga untuk Korban Gempa & Tsunami Pangandaran Kategori: Pangandaran (632 kali dibaca) Dalam rangka melanjutkan program bantuan bagi korban gempa dan tsunami di pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Rabu (26/7), Palang Merah Indonesia (PMI) mendirikan 200 tenda keluarga (family tent) bagi para korban yang rumahnya rusak akibat hantaman tsunami. Bantuan tenda keluarga ini diberikan PMI bekerjasama dengan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) sebagai bagian dari rangkaian bantuan darurat untuk korban gempa dan tsunami Pangandaran. Sebelumnya PMI telah mendistribusikan berbagai bantuan di antaranya kantung jenazah, terpal, bahan makanan, perlengkapan rumah tangga (family kit), peralatan kebersihan (hygiene kit) serta perlengkapan bayi (baby kit). Dalam masa tanggap darurat ini PMI juga telah memobilisasi relawannya untuk membantu proses evakuasi, membuka lokasi pengungsian dan mendirikan pelayanan dapur umum di sejumlah titik lokasi bencana. Dari 200 tenda keluarga yang didirikan PMI tersebar masing-masing 100 tenda di Desa Pananjung, 31 tenda di Desa Pangandaran, 31 tenda di Desa Parapat 31 dan 23 tenda di Desa Babakan. Secara keseluruhan tenda tersebut dapat menampung hingga 206 KK. “Tenda keluarga tersebut akan ditempati sementara oleh satu atau dua keluarga sambil menunggu rumah para pengungsi tersebut diperbaiki”, ungkap Endang Supriatna, anggota Satgana PMI Jawa Barat bidang logistik dan distribusi. Tenda-tenda keluarga tersebut didirikan tidak jauh dari rumah para pengungsi. Hal ini untuk memudahkan mereka memantau serta memperbaiki rumah mereka yang hancur dihantam tsunami. Saat tsunami melanda, para pengungsi melarikan diri dan mengungsi ke bukit-bukit atau rumah saudara mereka yang lokasinya cukup jauh dari tempat asal. Sementara itu mulai hari ini, Kamis (27/7), PMI menarik satu dari tiga pelayanan dapur umum yang dibuka di Pangandaran. Sebagai gantinya PMI menyerahkan bantuan perlengkapan berupa kompor, panci dan bahan-bahan makanan kepada masyarakat untuk dikelola secara mandiri. Sebagai salah satu bantuan bagi para korban gempa dan tsunami Pangandaran, PMI juga telah melakukan penyemprotan cairan desinfektan ke tempat-tempat yang terkena dampak bencana. Hal ini untuk menghilangkan bakteri yang ditinggalkan oleh gempa dan tsunami yang terjadi Senin (17/7) lalu. “Penyemprotan kita lakukan di rumah-rumah penduduk yang masih utuh dan berada di dekat reruntuhan rumah yang hancur. Selain itu kita juga menyemprot kantor desa karena tempat itu pernah dijadikan tempat jenazah para korban,” jelas staf Humas PMI Cabang Kota Bandung, Uus Muhammad Husni. PMI akan kembali melanjutkan penyemprotan cairan desinfektan ke 7 titik yang telah ditentukan, yaitu Kecamatan Pangandaran, Cimerak, Cijulang, Parigi, Sidamuli, Kali Pucang dan Karapyak. “Selain merupakan inisiatif kita, penyemprotan ini juga kita lakukan karena adanya permintaan dari masyarakat,” tambah Uus. Menurut rencana PMI juga akan melakukan pengasapan atau fogging sebagai antisipasi meluasnya penyakit malaria di Kecamatan Pangandaran dan lokasi sekitarnya yang merupakan daerah endemis malaria. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: Divisi Penanganan Bencana Markas Pusat PMI, Tlp. 021-7992325 ext 202. Kontak media: Hadi Kuswoyo, Kepala Sub Divisi Humas Markas Pusat PMI, Tlp. 021-7992325 ext 201.(PMI)

© Airputih.or.id. All rights reserved.