Perekonomian Masyarakat Lhoong Mulai Tumbuh
    IND | ENG

Perekonomian Masyarakat Lhoong Mulai Tumbuh

By : Hana 24 September 2006 News Categori : Berita

Minggu, 24 September 2006, 15:19 WIB -Berita Umum- Perekonomian Masyarakat Lhoong Mulai Tumbuh Sumber : Serambi News JANTHO - Menyusul bantuan modal usaha yang diberikan Project Concern International (PCI) kepada masyarakat Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, Juni 2005 lalu, aktivitas perekonomian masyarakat di kecamatan yang pernah luluh lantak diterjang tsunami 24 Desember 2004 lalu itu kini mulai tumbuh. Saat ini sudah lebih dari 80 persen dari sekitar 4 ribu penduduk Lhoong, sudah kembali bertani dengan memanfaatkan lahan yang semula dibiarkan terlantar. Seperti diakui seorang petani di Dusun Masjid, Desa Kreung Kala, Lhoong, Nuraini, Jumat (22/9). Kepada wartawan ia menyatakan lahan seluas 1,5 hektar miliknya kini sudah dapat ditanami berbagai jenis tanaman seperti, jagung, kacang tanah, dan cabe. Lahan yang juga bekas tsunami itu, sebelumnya kata Nuraini tidak ditanami apapun akibat keterbatasan dana untuk membeli bibit tanaman. “Sekarang keadaan kami sudah lebih baik, dan kami cukup bersyukur dengan telah diberikannya dana bantuan oleh PCI untuk bercocok tanam kepada kami sehingga perekonomian kami bisa sedikit terbantu. Bahkan bulan lalu kami sudah dapat memetik hasilnya dari panen jagung yang pertama, meski hasilnya masih tergolong sedikit, yakni Rp 1,5 juta,” kata Nuraini. Hal yang sama juga diakui petani lainnya di Desa Jantang Kec Lhoong, Salmiah. Bahkan kini, kacang tanah di lahan seluas 1,5 hektar miliknya sudah mulai dipanen sejak dua hari lalu, dan ini merupakan panen perdana pascatsunami. Diperkirakan, lahan itu nantinya akan mampu menghasilkan kacang tanah sebanyak lima ton. Petani lain dalam kelompok Salmiah, Hamdani, mengatakan jika lahan itu sebelumnya merupakan areal perkebunan durian yang tumbang dihantam gelombang tsunami. Namun karena keterbatasan dana, lahan itu hanya dibiarkan kosong hingga akhirnya pada Juni lalu mendapat suntikan dana dari Project Concern International (PCI) sebesar Rp 4 juta. PCI, seperti diakui Dedi Triadi, Distric Manager PCI Aceh Besar, dana bantuan yang diberikan itu dalam bentuk hibah yang besarnya tergantung dari kebutuhan petani. “Bantuan yang kami berikan mulai dari bibit hingga pupuk dan terus kepada program pendampingan dan penyuluhan pertanian. Hal ini agar dana hibah yang telah kami salurkan itu dapat bermanfaat kepada masyarakat dan tidak disalahgunakan,” kata Dedi Triadi. Dikatakan Dedi, dana bantuan yang diberikan tidak hanya sebatas bidang pertanian saja, tetapi juga di bidang peternakan dan perikanan. Total dana yang disalurkan untuk 24 desa di Kecamatan Lhoong mencapai Rp 8 miliar lebih. Dia berharap, masyarakat dapat terus menswadayakan bantuan yang telah mereka salurkan, sehingga bantuan itu nantinya tidak sia-sia. Sementara, Communication and Reporting Officer PCI, Allison Zelkowitz, berujar meski kontrak PCI akan habis pada 1 Oktober mendatang, pihaknya akan tetap mencoba mengajukan kembali permohonan perpanjangan kontrak kepada UNDP. “Dan kami harap akan ada perpanjangan,” kata Allison.(yr)

© Airputih.or.id. All rights reserved.