Sabtu, 29 Oktober 2005, 00:03 WIB -Berita Umum- Pengungsi Di Nias Rayakan Idul Fitri Di Tenda Sumber : Waspada Online Para pengungsi korban bencana gempa di Nias yang masih menempati tenda-tenda darurat, merasa sedih, karena tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya pada lebaran tahun ini. “Jangankan membeli baju baru untuk anak dan istri, untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari saja dirasakan sangat susah,” kata Samsul Bahri Tanjung, 38, saat dijumpai di lokasi camp pengungsi Jl. Supomo Gunungsitoli, Rabu (26/10). Di tempat ini, sedikitnya ada 78 kepala keluarga, yang sebagian besar nelayan. Dia mengatakan, bagi mereka yang mengungsi di tenda-tenda darurat, menyambut Hari Raya Idul Fitri 1426 H akan terasa sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Sebelum terjadi gempa, biasanya 6-7 bulan sebelum Hari Raya Idul Fitri saya menyisihkan sebagian penghasilan sebagai nelayan untuk persiapan menyambut hari lebaran tersebut. Namun tahun ini saya sangat bingung dan sedih, karena tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga,” ujarnya. Apalagi menurut dia, pekerjaanya sudah tidak menentu, ditambah lagi dengan kenaikan harga-harga kebutuhan yang melonjak tinggi pasca kenaikan harga BBM. Menurutnya, keluarganya dulu menyewa rumah di sekitar Jl. Kelapa, Kelurahan Ilir Gunungsitoli dengan pekerjaan sebagai nelayan. Setelah terjadi gempa, rumah sewa yang ditempati hancur, dan mereka tidak di izinkan lagi menempati bekas rumah sewaan mereka. Maka terpaksa keluarganya tinggal di kamp pengungsi Jl. Supomo. Sedihnya lagi, setelah beberapa bulan tinggal di lokasi tersebut, pemilik tanah sudah memberitahukan kepada para pengungsi agar pindah dari lokasi tersebut. Hal ini menambah mereka panik dan bingung untuk mencari tempat tinggal. Menanggapi keluhan para pengungsi yang masih tinggal di kamp-kamp, Pemkab Nias bekerjasama dengan NGO dan donatur lainnya akan berupaya membangun rumah bagi mereka. Saat ini sedang diusahakan lahan yang memungkinkan untuk pembangunan rumah para pengungsi korban gempa.(cbj) (sn)