Mengapa Gempa Sulit diramalkan
    IND | ENG

Mengapa Gempa Sulit diramalkan

By : Hana 01 Agustus 2006 News Categori : Uncategorized

Selasa, 01 Agustus 2006 01:29:08 Mengapa Gempa Sulit Diramalkan - Animasi Kategori: Gempabumi (859 kali dibaca) Tentunya kita sering bertanya-tanya tentang bagaimana gempa-gempa ini diramalkan ? apakah mungkin diramalkan ?. Tapi semua tentunya sudah tahu apa itu gempa, kan. Mengapa bisa terjadi gempa ? Ya, karena bergesernya kerak-gerak bumi ini menyebabkan gesekan-gesekan yg terjadi pada zona tumbukan serta zona-zona patahan. Gesekan ini mengakibatkan terjadinya getaran atau kita sebut gempa. Banyak model-model gempa yg saat ini dikembangkan para ahli geologi dan geofisika. Salah satu teori “tarik-ulur” gempa dapat dilakukan dengan model mekanik “slider block“. Ini hanya salah satu teori dari sekian banyak model-model dalam menggambarkan gerakan-gerakan dan terjadinya gempa secara mekanis. Sebuah teori mekanis sederhana tentang bagaimana pusat-pusat gempa itu berpidah-pindah pusat gempanya. Kalau mau lihat gambarannya silahkan download animasinya disini (klik gambar diatas) atau : wordpress atau di http://www.iagi.or.id. Teori ini menggunakan urutan beban dan pegas yg sambung-menyambung. Dengan model ini maka akan terlihat beberapa balok yg “saling terkait” oleh pegas (spiral). Masing-masing pegas memiliki elastisitas tekan dan tarik berbeda-beda. Ketika ditarik paka balok-balok ini akan bergerak, namun gerakannya tentunya tidak konstan dan kontinyu. Karena adanya ganjelan-ganjelan dibawah blok-blok ini maka balok-balok ini akan bergerak ketika kekuatan pegas melebihi kekuatan ganjel-ganjel dibawahnya. Seandainya balok-balok ini berupa balok yang seragam maka dengan model ini akan lebih udah dibuat model matematisnya, namun kenyataan alam selalu tidak ideal sehingga gempa itu tidak terjadi berurutan. Masing2 balok akan memiliki ritme sendiri2 dimana masing ritmenya tidak sama sekalii terpisah bahkan akan terkait satu dengan yang lain. Untuk mencoba bermain-main silahkan membuat sendiri model itu dirumah, ini dapat anda mulai lakukan dengan model yang paling sederhana, kemudin dengan model yang semakin kompleks. Nah untuk tujuan riset tentunya dengan model sesuai realitas di lapangan. Baik model matematisnya maupun model mekanisnya. Perjalanan masih panjang Model lokomotif gempa ini tentunya memerlukan sebuah penelitian yang cukup pelik, rumit memerlukan ketelitian serta waktu panjang memakan waktu lama. Bayangkan saja masing-masing blok harus diteliti karakteristiknya. Masing-masing balok juga harus diketahui kecepatan pergerakannya. Tentunya memerlukan tenaga-tenaga generasi-generasi penerus bangsa untuk ikut aktif dalam penelitian yang sangat berguna untuk menyelamatkan umat manusia ini. Dari contoh riil urutan kegempaan dari satu segment patahan Mentawai itu saja kita tahu bahwa beberapa blok lain belum tersentuh para ahli. Belum lagi segment-segment diselatan Pulau Jawa. Semangko di Sulawesi dll. Jadi sangat rumit kalau menggunakan model matematis. Mungkin juga rumusnya yg sulit, selain parameter masing-masing segmen harus diukur. Cara ngukure piye ? Wah ini saja masih bisa berdebat panjang hanya berbicara cara ngukurnya. Mungkin ada yang tertarik jadi seismologist ? Nah, intermezzo dikit …. alam Indonesia ini cukup unik dibandingkan belahan bumi lainnya. Selain memiliki potensi sumberdaya yg sangat banyak juga menyimpan potensi bencana. Jadi jelas sangat memerlukan buah pemikiran kita semua utk dimengerti dengan benar. Nanti lainkali aku crita potensinya energinya ya … masak gempa terus, masak cuman ndongeng sedih terus ya .. :) Akhirnya kita sedikit bertambah pengetahuan mengapa urutan rentetan gempa tidak sederhana seperti “urut kacang” atau antri karcis. Jangan terlalu takut dan panik kalau gempa sudah menjalar. Toh kemarin kita semua tahu dalam waktu yang singkat (kurang dari setahun) gempa kuat kembali terjadi di Nias dan Mentawai, Bengkulu, Jogja trus balik lagi …. duh ini kayak biskota juga angkot-angkot di Jakarta yang ngga mau ikutan route yg sudah ditentukan ya ?. Nah sekali lagi …. ramalan urutan bukan hal yg penting lagi disini, namun kewasapadaan akan datangnya gempa tetap lebih berperan menyelamatkan kita dari bencana. Pelajari lagi pedoman menyelamatkan diri dari bahaya gempa. Sulitnya teori mekanis ini akhirnya banyak yg memberikan ide untuk mencoba melihat gejala-gejala lain dari luar …. “luar angkasa” maksudnya. Salahsatunya melihat gelombang Elektromagnetik dengan satelit. Pengamatan gelombang elektromagnet ini ada yg mencoba mengukurnya dari permuakaan tanah, namun ada juga yang dari satelit ! Hebat ya, mengukur sesuatu dibumi tetapi menggunakan teknologi satelit. Salah satunya yang dilakukan oleh Perancis. dengan satelite yg disebutDEMETER…. Apaan lagi sih DEMETER ? … waaak nanti lain kali aku terusin, aku kan juga harus istirahat, rajin-rajin aja kesini. Doain aja aku sehat dan ada waktu buat mendongeng lagi :) Jadi ingat … jangan tunggu ramalan ! Jangan lagi bertanya kepada para ahli kapan gempa akan terjadi lagi. Karena memang tidak mudah meramalkannya. Bahkan untuk saat ini masih belum mungkin menjawab kapan gempa berikutnya dalam periode tahun, bulan atau hari.(Rovicky Dwi Putrohari)   Sumber: Rovicky Dwi Putrohari

© Airputih.or.id. All rights reserved.