Masyarakat Sabang Nilai Proyek BRR Terselubung
    IND | ENG

Masyarakat Sabang Nilai Proyek BRR Terselubung

By : Hana 16 Maret 2006 News Categori : Berita

Kamis, 16 Maret 2006, 08:58 WIB -Berita Umum- Masyarakat Sabang Nilai Proyek BRR Terselubung Sumber : Serambi Online

SABANG - Pemerhati pembangunan, termasuk aktivis LSM dan anggota DPRD Kota Sabang menilai proyek BRR (Badan Rehebilitasi dan Rekonstruksi) NAD-Nias di Pulau Weh sangat terselubung. Beberapa kalangan mencontohkan proyek BRR tahun 2005 yang disebut-sebut menggunakan anggaran Rp 45,826 miliar, namun tak ada yang tahu bagaimana realisasi proyek tersebut.

"Hingga memasuki tahun 2006, hampir tak ada masyarakat yang tahu kemana saja anggaran 2005 sebesar Rp 45,826 miliar itu diproyeksikan. Terkesan sangat terselubung. Kita berharap memang sudah dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat," kata Ketua LSM Peduli Sabang, Irawan SH Kepada Serambi, Selasa (14/3).

Menurut Irawan, kalau dana untuk rakyat itu sudah dimanfaatkan sesuai peruntukannya, memang itulah yang diharapkan. Walau demikian, rakyat juga perlu tahu apa saja yang diberikan untuk mereka. "Pemeritah perlu membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat agar masyarakat tahu apa yang dilakukan untuk mereka. Jangan diam-diam yang akhirnya bisa memunculkan tudingan macam-macam," tandas Irawan.

Irawan menduga, penggunaan anggaran BRR 2005 di Kota Sabang tidak dilakukan secara transparan. Buktinya, hingga kini banyak yang tidak tahu untuk apa saja dana itu digunakan. "Hampir tak ada yang tahu apakah penggunaannya sudah sesuai dengan perencanaan atau tidak. Masyarakat cuma mendengar pada tahun 2005 BRR memprogramkan berbagai kegiatan senilai Rp 45 miliar lebih di Sabang," ujar Irawan.

Irawan berharap, apapun yang diprogramkan oleh BRR sebaiknya dilakukan setelah mendengar keinginan masyarakat, sebab masyarakat sudah cukup berpengalaman dengan janji-janji, termasuk janji pemberdayaan ekonomi yang tidak sebanding antara janji dengan realisasi. "Banyak pengalaman yang terjadi, ketika dana sudah turun, yang mendapat manfaat bukan rakyat, tetapi orang-orang tertentu yang terlibat dalam program tersebut. Ketika program dirancang, rakyat yang dijual namun ketika proyek disetujui, rakyat dikesampingkan," tandas Irawan.

Dewan juga tak tahu Yang tidak tahu apa saja yang dilakukan BRR melalui program 2005 di Sabang bukan hanya masyarakat di luar sistem pemerintahan, bahkan seorang anggota DPRD Kota Sabang dari Komisi C, Abdullah Imum SSos juga mengaku tidak tahu bagaimana realisasi dana 2005 tersebut. Menurut Abdullah Imum, sampai sejauh ini Dewan tidak mengetahui teknis penggunaan dana BRR tahun 2005. Namun sebelum dana rekonstruksi dan rehabilitasi Sabang 2006 yang nilainya lebih besar turun, pihak Dewan akan mempertanyakan realisasi penggunaan dana 2005. "Sebagai wakil rakyat, kami berhak mempertanyakan," tandas Abdullah Imum.

Menurut laporan yang diterima Abdullah Imum, dana BRR tahun 2005 dialokasikan untuk beberapa item, antara lain perencanaan Rp 1,750 miliar, pemberdayaan ekonomi rakyat dan usaha Rp 17,930 miliar. Selain itu untuk bidang perumahan, infrastruktur dan koordinasi tata guna lahan mencapai Rp 31,585 miliar. Sedangkan untuk bidang kesehatan dan pendidikan "cuma" Rp 1 miliar. "Kita akan tetap pertanyakan realisasi program termasuk realisasi anggaran. Kalau ini tidak jelas, bagaimana dengan dana 2006," tegasnya.

Pihak DPRD Sabang berharap dana BRR untuk merekontruksi dan rehabilitasi Sabang sebaiknya ditempatkan saja ke rekening bank Pemko Sabang atau disimpan di Bank yang ada di Sabang. Tujuannya, agar kontrol dana termasuk penggunaannya lebih mudah dilakukan oleh masyarakat Sabang sendiri.(hy)

© Airputih.or.id. All rights reserved.