Hubungan Darat Meulaboh-Calang Berangsur Normal
    IND | ENG

Hubungan Darat Meulaboh-Calang Berangsur Normal

By : Hana 15 Maret 2006 News Categori : Berita

Rabu, 15 Maret 2006, 20:22 WIB -Berita Umum- Hubungan Darat Meulaboh-Calang Berangsur Normal Sumber : acehkita.com

Reporter : Daspriani Y Zamzami

Calang, acehkita.com. Setelah hampir sepekan hubungan darat dari Calang ke Meulaboh terputus, kini berangsur mulai normal. Meski jembatan darurat yang menggantikan jembatan yang ambruk hampir rampung, warga kini bisa menyebrang dengan menggunakan boat dan rakit.

Setelah menggunakan boat dan rakit, warga yang akan menuju Kota Meulaboh dan sebaliknya bisa menyebrang dan kemudian menggunakan angkutan lainnya yang sudah menunggu di seberang, untuk melanjutkan perjalanan. Bahkan warga yang menggunakan sepeda motor pun bisa menggunakan rakit dan boat untuk menyeberangkan sepeda motornya.

Lumayan juga sekarang sudah bisa menyeberang meskipun kita harus bayar Rp 5.000, tapi ya tidak masalah, yang penting bisa sampai ke tujuan,” ujar Usman, seorang penumpang rakit.

Dari lokasi di Desa Keude Panga, Kecamatan Panga, Aceh Jaya, hingga Senin malam, para pekerja dari sebuah lembaga kontraktor, PT Adi Karya terlihat terus bekerja untuk  menyelesaikan pembuatan jembatan darurat dari batang kelapa yang terletak di dekat jembatan ambruk dan diperkirakan pada Rabu (15/30) sudah bisa dilalui kendaraan roda empat. Sebelumnya, jembatan belley yang panjangnya 40 meter dibangun TNI pada masa tanggap darurat pascamusibah tsunami setahun lalu. Jembatan itu selama ini digunakan sebagai jalur utama dari dan ke Kota Calang. Namun, pada Kamis lalu ambruk, setelah sebuah dum truk sarat dengan bahan material batu kerikil melintasi jalan penghubung tersebut.

Dum truk tersebut hingga saat ini masih tenggelam di sungai, namun supirnya selamat. Dum truk sering melintasi jembatan tersebut untuk membawa bahan material milik perusahaan PT Adi Karya yang sedang melaksanakan rehabilitasi dan rekontruksi jalan Calang-Meulaboh.

Sementara itu, pemilik truk dengan nomor polisi BL 8553 ZA, Mansur meminta kepada PT Adi Karya, untuk bisa mengangkut kembali truk yang kini masih tenggelam di dasar sungai.

Saya meminta kepada perusahaan untuk bisa mengangkut kembali truk saya ke atas. Kalau tidak diangkut ke atas kembali saya bisa rugi. Apalagi sekarang ada alat berat pasti bisa diangkut,” ujar Mansur ditemui di lokasi jembatan ambruk.

Menurut Mansur, memang truknya menangkut material untuk rehabilitasi jalan dari Calang ke Meulaboh, dan diperkirakan muatan truk melebihi kapasitas, sehingga jembatan darurat tersebut tidak mampu menahan beratnya truk.

Akibat musibah tsunami, sarana jalan dan sejumlah jembatan rusak dan hancur. TNI membuka jalan baru dan membangun jembatan belly untuk sementara. Namun hingga kini kondisi jembatan darurat sepanjang pantai barat mulai terlihat banyak yang rusak.

Selain itu, akibat lumpuhnya hubungan transportasi tersebut, stok kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Calang sejak tiga hari terakhir mengalami kelangkaan, karena pasokan minyak dari Meulaboh, terhenti.

Sejumlah warga mengaku kesulitan untuk memperoleh BBM jenis solar, karena persediaan yang ada di seluruh depot di Kota Calang sudah habis.

Meskipun solar krisis, namun harga bahan bakar minyak itu tak terjadi lonjakan. Bahkan, di kios-kios pengecer masih tetap dijual dengan harga Rp 6.000/liter, dan untuk bensin juga berlaku harga yang sama.

Sementara itu, stok dan harga sembako dilaporkan cukup dan stabil, seperti gula Rp 7.000/kilogram, dan minyak goreng Rp 7.000/kilogram. [dzie]

© Airputih.or.id. All rights reserved.