Gempa Sulut Menewaskan 2 Orang
    IND | ENG

Gempa Sulut Menewaskan 2 Orang

By : Hana 22 Januari 2007 News Categori : Berita

Senin, 22 Januari 2007 16:17:16 Gempa Sulut Menewaskan 2 Orang Gempa Susulan 156 Kali Kategori: Manado (143 kali dibaca) Gempa Sulut Menewaskan 2 Orang Gempa Susulan 156 Kali [MANADO] Gempa susulan hingga Senin (22/1) pukul 10.30 Wita masih terjadi di Sulawesi Utara (Sulut), Maluku Utara dan Gorontalo hingga mencapai 156 kali. Namun kekuatan gempa susulan itu tidak seperti gempa pertama pada Minggu (21/1) pukul 19.27 waktu setempat yang mencapai 6,5 skala richter (SR). Informasi yang diperoleh Pembaruan dari Satkorlak Sulut hingga Senin siang menyebutkan, dua orang tewas, lima luka-luka dan kerusakan masih dalam perhitungan. Penduduk yang tewas, Aminah Muhammad (60), warga Kota Bitung, dan seorang bayi yang baru saja dilahirkan di Kecamatan Likupang, Minahasa Utara. Meski ada gempa susulan, aktivitas di sejumlah pusat perbelanjaan di Teluk Manado dan penduduk yang tinggal di pinggiran pantai berjalan seperti biasa. Namun sebelumnya banyak penduduk yang sempat panik dan berlarian menuju kawasan yang lebih tinggi karena khawatir gempa akan disusul dengan gelombang tsunami. "Kami minta warga kembali karena tidak ada tsunami," kata Gubernur Sinyo Harry Sarundajang kepada Pembaruan, Senin (22/1) siang, di Manado. Data dari Japan Meteorology Agency (JMA) menunjukan, peluang tsunami tidak ada. Kepala BMG Manado Subardjo menambahkan, gempa susulan itu tidak seperti gempa awal dengan kekuatan 6,5 SR yang berpusat 160 kilometer arah tenggara Kota Manado dengan kedalaman 51 km di bawah permukaan laut. Sinyo Harry Sarundajang sejak Minggu malam mengimbau warga yang sempat menyelamatkan diri ke daerah yang lebih tinggi, termasuk Tomohon untuk kembali ke rumah. "Kami sempat panik, namun Senin ini kami lega karena telah aman," Yola, warga Malalayang. Kepala Kesatuan Bangsa Sulut J Mongkareng yang juga ketua Satkorlak menjelaskan, dalam gempa bumi itu, Aminah Muhammad yang tinggal di Bitung meninggal dunia saat hendak menuju ke tempat yang lebih tinggi. Sedangkan seorang bayi yang meninggal ketika ibunya berlarian menyelamatkan diri. Ibu dari bayi yang meninggal itu tinggal di Pulau Gangga, Kecamatan Likupang, Minahasa Utara. Selain itu ada tiga orang cedera di Kelurahan Malendeng, Kecamatan Tikala, Kota Manado karena tertimpa beton. Mereka masih dalam perawatan di Rumah Sakit Prof Kandow, Manado. Dua orang yang cedera lainnya, satu di antaranya seorang pegawai Hipermart Mall yang meloncat dari lantai dua. "Kami minta warga tetap waspada karena kawasan ini memang daerah bencana gempa bumi,"kata Mong- kareng. Akibat gempa tersebut, dinding di sejumah gedung milik pemerintah, seperti kantor gubernur dan wali kota Manado retak. Manado kembali normal setelah diguncang gempa tektonik semalam. Lalu lintas di Jalan Boulevard yang berdekatan dengan Pantai Manado sangat ramai. Sejumlah gedung, seperti Hotel Ritzy retak, meskipun tidak terlalu parah. Dinding Mega Mall juga retak, demikian pula pusat perbelanjaan Matahari. Sementara sepanjang Minggu malam, gempa susulan masih saja terasa, meskipun dengan skala yang kecil. Bertahan di Bukit Kondisi berbeda terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulsel. Sebagian besar warga masih bertahan di perbukitan setelah informasi adanya ancaman gelombang tsunami pascagempa bumi tektonik 6,5 SR. "Sebagian besar masyarakat yang tinggal di pesisir pantai langsung melarikan diri ke bukit-bukit, karena takut ancaman gelombang tsunami dan gempa susulan," ujar Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, Benny Lumingkewas, Senin pagi, sebagaimana diwartakan Kantor Berita Antara. Warga yang mengungsi ke perbukitan berasal dari Kecamatan Amurang, Tumpaan, Tenga, Sinonsayang, Belang, dan Ratatotok, yang berhadapan langsung dengan Laut Sulawesi dan Pasifik.(136/A-21)   Sumber: Suara Pembaruan

© Airputih.or.id. All rights reserved.