Waspadai Penurunan Tanah
    IND | ENG

Waspadai Penurunan Tanah

By : Hana 30 April 2008 News Categori : Berita

Rabu, 30 April 2008 07:19:50

Sumur Minyak Akan Dimatikan

Waspadai Penurunan Tanah

Kategori: Sidoarjo (23 kali dibaca)

SIDOARJO, KOMPAS - Penurunan tanah di sekitar semburan lumpur di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, perlu diwaspadai. Selasa (29/4) pukul 07.30, tanggul penahan lumpur Lapindo di titik 43 jebol sepanjang 20 meter dengan tinggi 2 meter. Luberan lumpur tidak kena warga karena masuk kolam pelapis.

Akan tetapi, jika tanggul di titik 41 dan 42 ikut jebol, warga Desa Besuki dan Desa Glagaharum akan terancam. Kedua tanggul itu tidak mempunyai kolam pelapis.

Peristiwa tanggul jebol dan longsor akhir-akhir ini sering terjadi. Pada Jumat lalu, tanggul di titik 44 jebol. Sebelumnya, pada 17 April, tanggul di titik 61 ambles sedalam 3 meter dengan panjang sekitar 80 meter.

Deputi Operasional Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur di Sidoarjo (BP BPLS) Soffian Hadi mengatakan, tanggul jebol akibat penurunan tanah (subsidence). Lokasi tanggul yang jebol berjarak 100 meter dari pusat semburan lumpur. Lokasi itu merupakan jalur penurunan tanah. ”Selain itu, beban lumpur membuat kekuatan tanggul berkurang,” ujar Soffian.

BP BPLS telah berkoordinasi dengan Lapindo Brantas Inc (LBI), sebagai penanggung jawab tanggul, untuk segera memperbaiki tanggul.

Peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Amien Widodo, mengatakan, secara teknis tanggul di sekitar pusat semburan tidak bisa dipertahankan lagi karena berada di jalur penurunan tanah. ”Solusinya, membuat tanggul melingkar lebih luas menjauhi pusat semburan,” katanya.

Amien menyarankan kepada BPLS dan LBI agar memantau perubahan tinggi-rendah geografi tanggul-tanggul yang posisinya dekat dengan pusat semburan setiap hari untuk menjaga keselamatan para pekerja dan warga sekitar.

Tunggu alat

Asisten Manager Humas PT Pertamina EP Region Sumatera Ali Syahbana, Selasa, mengatakan, semburan lumpur dan gas di Desa Rambang Lubai, Kecamatan Lubai, Muara Enim, Sumatera Selatan, akan dihentikan dengan cara mematikan sumur minyak hari Rabu. Sumur akan diinjeksi lumpur dicampur bahan kimia. Setelah itu sumur diinjeksi dengan semen.

Saat ini alat untuk menginjeksi lumpur, yaitu tubing coil, sedang dalam perjalanan. Diharapkan alat itu tiba di lokasi Selasa sore.

Upaya lain adalah pemasangan saluran dari sumur Merbau 01 ke dekat sumur Merbau 08 untuk mengalirkan lumpur dan gas ke penampungan agar tidak mencemari lingkungan.

Mengenai semburan air yang muncul di dekat lokasi semburan lumpur, Ali menuturkan, semburan air pernah terjadi tahun 2002. Hal itu diatasi dengan memasang pipa. Semburan air muncul lagi karena pipa hilang. Karena itu, akan dipasang pipa baru.

Kepala Desa Rambang Lubai Guslan menyatakan tidak tahu tentang adanya rencana penghentian semburan lumpur. Guslan hanya tahu, hari Rabu, Kepala Polda Sumsel akan meninjau lokasi semburan.((A13/WAD))

 

Sumber: kompas

© Airputih.or.id. All rights reserved.